<center>[Click Here For the English Version](https://steemit.com/indonesia/@alaikaabdullah/angel-without-the-wings)</center>

Pernah bertemu dengannya? 
Iya..., dengan malaikat tanpa sayap. 
Aku pernah! 

![IMG_20180321_200620.png](https://steemitimages.com/DQmTGAtcGqtZViTkQLvCdfn6UrXNUh2m5gbtCCbdeFb41zZ/IMG_20180321_200620.png)

Kisahnya singkat, tapi telak membekas di jiwa. Sesingkat pertemuan kami, lalu menghilang bahkan sebelum sempat ku tanya namanya. 

Dia, lelaki itu, muncul begitu saja di tengah kepanikan yang timbul gara-gara kartu *e-money*-ku tak berfungsi. Kemunculannya di malam itu sama sekali tak misterius. Langkah kakinya bahkan menjejak tanah. Jelas dia bukan hantu. 

Melangkah gagah menghampiri, memberikan *e-money* miliknya tuk bebaskan aku dari klakson mobil yang kian bersahutan di belakang kami.  Mencoba tenang, kusambut dan tempelkan kartu miliknya di pembaca kartu tol *entrance*  Buah Batu.  Angka 100 ribu terpampang jelas, menandakan saldo di dalamnya sejumlah itu. 

Portal tol terangkat sempurna, dan aku langsung melaju. Memasuki tol dan mencoba menepi sejarak 150 m setelah masuk. Menantinya untuk mengembalikan kartu. Pikirku, yang penting bisa masuk saja dulu, untuk keluar nanti diurus lagi. Heran deh, *e-money* keluaran bank yang satu ini,  sering kali error, huft! Ingin kubuang, tapi sayang saldonya.

Mobil lelaki itu turut menepi, tepat di belakang mobilku. Pemiliknya melangkah gagah, menghampiri. 

"Mas, makasih banget untuk bantuannya. Ini kartunya saya kembalikan. Entah kenapa, *e-money* saya sering error, nih. Makasih banget, ya! " Ucapku mengulurkan kedua tanganku dengan santun, menyerahkan kembali sang kartu ke pemiliknya. 

"Ga usah dibalikin, Teh. Untuk Teteh saja, saya masih punya yang ini." Balasnya seraya menunjukkan *e-money* yang dipakainya. 

"Lho, jangan atuh, Aa, ini kan punya Aa. Saldonya banyak pisan juga." Balasku seraya tetap mengulurkan kedua tanganku. Menyerahkan si kartu. 

Lelaki ini justru kekeuh menolak.

"Simpan untuk Mba saja, mudah-mudahan dia bisa selalu melancarkan perjalanan Mba di setiap pintu masuk maupun keluar tol, ya! Saya pamit dulu ya!" Ucapnya tersenyum dan pamit.

Dan aku terpana. Ya Rabbana, Engkau hadirkan malaikat tanpa sayap ini tepat waktu. Alhamdulillah ya Rab. Lindungi langkahnya dan dekap dia dalam naungan-Mu. Aamiin. See? Dunia masih penuh dengan orang-orang baik. 

Temans, kalian pernah mendapat kiriman malaikat tanpa sayap? Cerita donk di kolom komentar!

*Al,  Bandung,  21 Maret 2018*