![image](https://img.esteem.ws/eckxpwor02.jpg)

****

<p><div class="text-justify"> Apa kabar steemian, semoga kita selalu diberikan kesehatan jasmani dan rohani. Sebelumnya saya ingin mengucapkan selamat hari raya idul adha, mohon maaf lahir dan batin.</div>

<p><div class="text-justify">Warkop di Aceh menjadi tempat perkumpulan kawula muda dan orang tua yang kini menjadikannya bukan hanya sebagai tempat minum kopi tapi kini digunakan sebagai tempat untuk membuat tugas, berbisnis atau sebagai tempat mempererat silaturrahmi.</div>

****

 ![image](https://img.esteem.ws/gom8dq25z6.jpg)
<center>Sumber tirto.id</center>

****

<p><div class="text-justify">Beberapa hari yang lalu sebuah media informasi online memberikan sebuah tulisan yang mengatakan kalau di Aceh susah mencari tempat hiburan karena di Aceh tidak memiliki bioskop, tempat karoke, starbuck dan kebun binatang. Acara hiburan seperti musik juga banyak peraturan yang harus dipatuhi misalnya memisahkan penonton pria dan wanita, tidak boleh minum minuman keras, memperhatikan waktu shalat, menutup aurat, dll.</div>

<p><div class="text-justify">Dari tulisan yang diuraikan penulis media online tersebut, ada beberapa hal yang sependapat yaitu permasalahan hiburan musik dibeberapa daerah sangat susah mendapatkan perizinan ketika membuat acara oleh EO (event organizer). Alasan yang dikeluarkan karena alat musik itu haram. Tapi ketika acara dibuat oleh pemda maka acara musik pun sangat mudah mendapatkan perizinan bahkan terkadang tanpa memisahkan antara pria dan wanita.</div>

<p><div class="text-justify">Saya sangat menyetujui tentang prihal syariat yang berlangsung di Aceh, tapi seyogyanya tidak memandang bulu akan hukum syariat yang berlaku. Kaya atau miskin hukum yang sudah diberlakukan tetap sama.</div>


<p><div class="text-justify">Jika ingin memisahkan pria dan wanita setidaknya bukan pada acara musik saja, namun harus dijalankan pada semua sektor seperti sekolah, perkantoran dan sektor lainnya. Saya melihat kalau hukum syariat sudah lama dijalankan pada tempat pengajian tradisonal. Disana setiap santri cewek dan cowok selalu dipisahkan. Daerah Aceh sungguh sangat spesial karena bisa mengatur hukumnya sendiri.</div>

****

 ![image](https://img.esteem.ws/twbiuuqd80.jpg)

****

<p><div class="text-justify">Balik lagi ke media online itu, saya kurang setuju jika dikatakan orang Aceh suntuk karena tidak adanya bioskop dan sarana hiburan ala metropolitan lainnya. Aceh punya keindahan alam disetiap daerah masing-masing. Untuk menempuh tempat wisata tidak membutuhkan waktu yang sangat lama. Jadi saya tidaklah setuju jika penghuni warkop merupakan sejumlah orang-orang suntuk yang disebabkan karena tidak adanya tempat hiburan.</div>

<p><div class="text-justify">Prihal kopi, kami memiliki kopi yang paling nikmat sedunia. Bahkan Starbuck sendiri mengambil biji kopi dari daerah Gayo. Oleh karena itu, minum kopi itu sudah seperti ritual sebelum menjalani rutinitas wajib sehari-hari. Kami di Aceh sambil ngopi juga bisa menikmati hiburan musik karena sudah ada warkop yang menyediakan "live music" walaupun hanya pada hari-hari tertentu.</div>

Ayo ke Aceh kita ngopi.

Bireuen, 24 Agustus 2018

****

# <center>Regards</center>

## <center>@albertjester</center>

****

 ![image](https://img.esteem.ws/u75dropb9n.jpg)