![images (15).jpeg](https://cdn.steemitimages.com/DQmPv2E1AfoWphaKLAsXWoE3HczG4tk4xu7rPTCayHdKZLr/images%20(15).jpeg)[.](https://marca.com).

Ada keanehan dalam taktik dan penempatan posisi pemain di FC Barcelona sejak ditukangi Ernesto Valverde yang gantikan Luiz Enrique. Apa saja yang berubah dari permainan El Barca? 

Ada 2 hal dasar yang begitu penting telah hilang dari FC Barcelona menurut kacamata saya. 

### Memulai serangan dan bertahan

Cara pemain memulai serangan dan bertahan tidak lagi menampakkan ciri khas Barcelona. Biasanya, mereka mengawali permainan dari tengah dan menyusun serangkaian serangan lewat kedua sayap. Penyerang melakukan beberapa gerakan tanpa bola untuk kelabui pemain bawah lawan saat rekannya berusaha mencari cara untuk mengumpan. Dan Para pemain bawah bersiap membantu serangan dan kembali ke pos mereka dengan cepat bila lawan lakukan _counter attack_. 

Alur serangan Barca dibangun dengan umpan pendek dan terukur antar pemain di lini tengah. Dulunya, pemain bawah Barcelona tidak terlihat begitu aktif dalam menyerang.  Kini Valverde telah mengubah pola tersebut dan El Barca terlihat kehilangan karakternya.

### Perubahan posisi dan peran pemain

Beberapa pemain muda yang sedang naik daun dan masuk kategori bintang sepakbola masa depan di bawa ke Camp Nou selama Valverde memimpin tim. Namun, posisi mereka diganti dan adaptasi mereka dengan tim alami gangguan. Contoh kasus ini terjadi pada Cautinho. Anak muda garang asal Brazil yang dibawa dari Anfield itu kehilangan rohnya kala berseragam El Barca. 

Selama 2 musim diberi kesempatan bermain oleh Valverde, sebanyak itu pula dia tidak bisa memenuhi ekspektasi tim. Apakah Cauntinho salah? Tidak! Valverde yang merubah posisi dan peran sang pemain tersebut.

Posisi asli mantan andalan Liverpool itu adalah attacking Midfielder alias pemain tengah yang ikut bantu serangan. Dia bukanlah seorang penyerang murni. Aturan yang dibebani kepada pemain ini sangat berat. Menyusuri sisi kanan / kiri pertahanan lawan, dan diharapkan aktif ikut menggempur lawan dari jarak dekat. Hasilnya adalah Barca dan sang pemain sama-sama gagal!

Sekarang, Frankie de Jong yang menjadi korban terbaru Valverde. Lihat saja peran yang harus dimainkan oleh de Jong dalam skenario gila milik Valverde. Mantan pemain tengah Ajax ini sudah dioperasikan Valverde di kedua sayap bagian dalam. Aneh! Posisi De Jong asli adalah Midfielder dan dia sukses lakoni posisi itu selama di Ajax dan Tim Belanda.

Bila Messi dan kawan-kawan ingin sukses di Spanyol dan Eropa, maka si Ernesto Valverde harus diaingkirkan dari posisi Manajer.

Semoga saja amatan dan opini saya tidak benar, ya?