https://img.esteem.ws/1qg6m8dkl1.jpg
[sumber](https://www.google.co.id/search?client=ms-android-xiaomi&biw=360&bih=356&tbm=isch&sa=1&ei=Q8KiWt7AAcGNvQSRiqOICA&q=Orang+mengejar&oq=Orang+mengejar&gs_l=mobile-gws-img.3..0j0i5i30l2j0i8i30l2.41373.46360..47702...0....156.2002.0j15..........1..mobile-gws-wiz-img.......35i39j0i67.RSaZDo1TjcY%3D#imgdii=WiJEMt2yai-ojM:&imgrc=jycaHQqT-IRmLM:)
>*Bulan purnama sempurna telah datang dari Thaniyyatil wada'..
Patutlah kita senantiasa bersyukur kepada Allah..
Utusan Allah telah berada di tengah kita
membawa amanat..
Telah terbit bulan purnama menerangi negeri kami..
Telah datang kepada kami Rasulullah pembawa risalah..
Keindahanmu tiada tertandingi..
Wahai wajah yang senantiasa berseri.. *
Untuk teks asli yang lebih lengkap, [klik disini](http://kapanlagibersholawat.blogspot.co.id/2015/01/lirik-beserta-arti-sholawat-tholaal.html?m=1)
Teks diatas adalah teks terjemah salah satu shalawat yang bacakan oleh kaum Anshar manakala menyambut Nabi Muhammad S.A.W sampai di madinah.. Mereka (kaum anshor) terkenal akan sangat cintanya kepada nabi Muhammad S.A.W. Sehingga manakala Nabi memasuki Kota Madinah, segenap masyarakat di saat itu menyambut Nabi dengan suka cita sambil melantunkan shalawat ini.. Untuk lebih lengkap [klik disini](https://www.google.co.id/amp/s/syababpetarukan.wordpress.com/2011/01/03/thola’al-badru-‘alaina-…-senandung-penduduk-kota-madinah-saat-menyambut-kedatangan-rosululloh/amp/)
Hai stemian apa kabarnya? Semoga selalu sehat dan tidak ada kurang satu apapun.
Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya ingin berbagi sedikit cerita, cerita saat Aceh Tamiang kedatangan seorang *Tamu Agung* dari Provinsi Riau khusus memenuhi undangan masyarakat Aceh Tamiang untuk memberikan sedikit ilmu yang berfaedah. Tamu agung itu adalah UAS (Ustad Abdul Somad).
>Siapa yang tidak kenal dengan ustad kondang ini, ustadz yang di gelar "Da'i Sejuta Viewer". Beliau dan orang di sekeliling beliau sangat cerdas dan bijak dalam menggunakan internet, bahkan internet menjadi sarana dakwah beliau yang tak terbatas ruang dan waktu. Ustad Somad selalu berpesan dalam dakwahnya agar nonton sesuatu di internet harus habis dan jangan terpenggal-penggal karna bisa menimbulkan fitnah. **belilah agak agak dua giga** itu kata-kata yang sudah khas dari beliau. Beliau adalah pemersatu bangsa, pemersatu ummat. Di saat ummat ini mulai kehilangan arah dan pedoman, ustad somad datang bagai purnama 15 di malam gelap gulita.
https://img.esteem.ws/isv3d1oh3h.jpg
Sore yang berbahagia itu saya mendapat telpon dari teman, "bang, nonton ustad somad yok nanti malam". Tanpa basa basi lagi langsung menyahuti ajakannya tanpa ragu. "oke, nanti malam ya, jangan telat kau, gak bisa lewat kita nanti", entah apa yang merasukiku, aku langsung membayangkan lautan manusia yang begitu sesak dan ramai.
>Tak ingin berlama-lama, melihat jam menunjukkan sudah pukul 11.30 Wib, tapi hari sudah gelap, padahal saya sudah makan siang, ternyata jam dinding dirumahku sudah kehabisan daya, (abeh batre) dia tak mampu lagi berputar seperti biasa, entah berapa ribu putaran yang sudah ia jalani demi menunjukkan waktu bagi kami serumah, namun karna faktor menunda pekerjaan, batre jam pun tak tergantikan. Tapi untungnya itu hanya jam kamar. Untuk lebih yakin saya langsung membuka android melihat jam, ternyata sudah jam 18.40 Wib.
Azan maghrib berkumandang, tanpa merasa berdosa saya langsung nyelonong masuk kamar mandi, padahal yang antri mau wudhu sedari tadi sudah menunggu dengan sabar, saya overlep. "ah, yang penting cepat sampai, mau lihat ustad somad dari dekat" pikirku sambil menciduk air bak dengan semangat. 200 detik, itulah kira-kira waktu yang kubutuhkan untuk menyelesaikan ritual *mandi magreb* tersebut.
>*Selesai sholat magrib, langsung makan, langsung berpakaian, jam menunjukkan pukul 23.30 Wib, sama seperti tadi siang, padahal beberapa saat yang lalu saya baru menyelesaikan makan malam, dan aku pun tertipu lagi dengan jam dikamar, ternyata yang yang benar adalah 19.30 Wib, (abeh batre) padahal dia sudah sangat berhak mendapatkan tenaga baru.
Tak lama berselang, teman yang mengajakku tadi sore pun datang. Kami pun langsung tancap gas.*
Sepanjang perjalanan air mata berlinang membasahi pipi, jantung berdetak kencang di iringi klakson tiada henti, sedu sedan kendaraan kanan kiri kami libas tanpa ampun, itu semua demi ustad somad.
Belum sampai di TKP, bahkan masih jauuuh dari TKP, kami sudah di berhentikan oleh PS (Pemuda setempat), mereka menghimbau agar memarkir kendaraan di sekitar tempat tersebut, untuk menghindari kemacetan. Namun karna kami rasa itu terlalu jauh, akhirnya kami mengambil jalan pintas lain, melewati jalan kampung yang berdebu dan berlampu di kiri dan kanan jalan. Dan kami pun tak mampu lagi untuk menerobos keramaian, karna memang terlalu ramai.
>*Walau berdesakan, kami pun berjalan sejauh lebih kurang 1,5 Km jauhnya untuk mencapai lokasi utama (lapangan sepak bola kampung durian). Sesampainya di tempat tersebut, saya harus jalan menurun menuju lapangan, dan saya tepat di area sepak pojok jika bermain bola. Saya melihat pemandangan yang mengagumkan, banyaknya manusia yang menunggu tausyiah dari sang ustad.*
https://img.esteem.ws/410ehqodwk.jpg
Ingin rasanya menuju posisi dekat pentas terdepan tapi tak elok rasanya jika harus melangkahi bapak ibu di depan. Akhirnya saya pun mengalah, saya menikmati tausyiah dari kejauhan, bahkan sangat jauuhh.. Namun hati ini tak puas, akhirnya saya keluar dan mendekati pentas utama dari belakang agar lebih dekat dengan sang ustad..
https://img.esteem.ws/tkg8ft5sh8.jpg
Tak terasa waktu berjalan, ceramah sang ustad menemani kami jamaah sekalian, 90 menit berlalu. Tausyiah selesai. Tak puas sampai disitu, saya berusaha menerobos brikade ingin menjabat tangan sang ustad, walau hanya berjabat tangan.
Setelah pulang, hati rasa gembira dan berbunga-bunga, sambil pamer video yang saaangat singkat tadi. Tak lama hp-ku berdering lagi, kulihat jam masih terpaku di pukul 23.30 Wib, "dasar jam songong" gumamku dalam hati, "haloo, nanti subuh dengar ustad somad yok",.. Tanpa pikir panjang, aku langsung meng-iya-kan ajakan teman tadi." ooo ayookk, tapi miskol aku ya, jam 4 pagi, bestu kita gerak tros.. ".. Oke, deal pun terjadi..
>*Aku terlelap sambil mengulang-ulang video singkat tadi, tak lama berselang, handphone berdering lagi, tanda aku harus berangkat lagi untuk mengejar sang ustad yang bertausyiah di mesjid tualang cut.
Begitu sampai ditempat, aku kaget bukan kepalang, jam masih setengah lima pagi masjid sudah penuh bahkan meluber sampai ke halaman masjid, luar biasa, sebuah pemandangan yang tak biasa di masjid tualang cut pagi ini.*
https://img.esteem.ws/8s8qcmoeyg.jpg
Kembali mencoba peruntungan, saya ikut mengantar ustad somad ke podium setelah shalat subuh, walau hanya ikut dari belakang
Tausyiah pun di mulai, aku duduk di shaf terdepan bersama kamera-kamera studio yang entah darimana..
https://img.esteem.ws/jgk6mth58v.jpg
Sang ustad tetap bersemangat memberi tausyiah shubuh sembari menyambut mentari pagi..
https://img.esteem.ws/5plw4uhguz.jpg
>Pagi yang sangat berarti bagiku dan jamaah,.
Sudah lama rasanya tak melihat mentari pagi keluar dalam keadaan malu-malu menampakkan dirinya dan aku menatapnya dengan rasa gembira di hati. Pagi ini aku sangat bahagia,
Salam Hangat, @bonbons
https://img.esteem.ws/7107dfi5on.jpg