<div class="text-justify">
<div class="pull-left">
</div>

Pagi ini saya terbangun sedikit telambat daripada kemarin. Saat saya membuka mata, diluar sudah mulai terang. Ternyata jam sudah menunjukkan pukul 6.30 pagi. Segera saya bangun, ke kamar mandi dan membersihkan diri. Usai dengan aktivitas kecil di kamar mandi, saya menuju dapur untuk menanak nasi dan langsung memasak menu untuk hari ini. Pagi ini saya hanya menggoreng beberapa potong ikan untuk Si Adek dan membuat sayur tumis wortel dan Labu Siam kesukaan suami. 

Saya tidak memasak banyak menu hari ini, karena masih ada banyak sisa daging yang saya masak kemarin sore. Setelah memasak dan membersihkan bagian dapur dan peralatan dapur yang kotor, saya langsung beres-beres rumah, dari menyapu dan merapikan mainan anak-anak. Setelah semuanya selesai, saya beralih ke bagian cuci mencuci baju. Cuaca pagi ini lumayan bersahabat, dan mudah-mudahan bertahan seperti ini sampai sore hari. 

![IMG_20210101_160437.jpg](https://cdn.steemitimages.com/DQmZ73DzxEwfF5BPLdrvTj4wgbgtEjG5TM5PYcTeQo4t85A/IMG_20210101_160437.jpg)


Sambil menunggu mesin cuci bekerja, saya menikmati sarapan pagi bersama suami dengan ditemani secangkir kopi susu, salah satu minuman kesukaan saya, dipagi atau malam hari. Tiga puluh menit kemudian, saya menjemur pakaian yang sudah selesai di cuci dan di keringkan oleh mesin cuci, dan hanya butuh diangin-anginkan sebentar dibawah terik matahari. Baru selesai menjemur pakaian, anak-anak terbangun dari tidur lelapnya. Dan kegiatan saya selanjutnya adalah mengurus mereka, dari memandikan dan menyuapi mereka sarapan. 

Jam 10 pagi, usai mengurus anak-anak, saya langsung sibuk dengan aktivitas menyeterika pakaian yang sudah kembali bertumpuk. Paling tidak, saat senin nanti saya ke sekolah, sudah berkurang pakaian yang perlu di setrika. Kegiatan menyeterika ini saya lakukan sampai jam 12 lewat. Setelah merapikan pakaian kedalam lemari baju, saya beristirahat sejenak. Kami baru makan siang bersama setelah suami pulang dari sholat dhuhur berjamaah di Mesjid. 

Menjelang jam tiga sore, saya menyiapkan anak-anak untuk pergi ke Tukang Pangkas. Beberapa hari lagi anak-anak sudah mulai sekolah kembali, dan rambut mereka sudah memanjang dan tidak lagi nampak rapi. Biasanya Sikembar hanya pergi dengan Ayahnya, namun berhubung Si kecil juga ikut pangkas rambut, saya terpaksa ikut serta. Si Kecil paling takut di potong rambutnya, dan dia akan mulai menangis, saat mesin cukur rambut mulai bekerja. 

![IMG_20210101_131837.jpg](https://cdn.steemitimages.com/DQmWJ5URuY5YrQ2v327kvncN2HmgVVqfHwBjg2D2MEdqQ6y/IMG_20210101_131837.jpg)
*Si kecil dan Si Adek yang sedang di pangkas rambut nya*


Kami membawa anak-anak ke salah satu Barbershop di Simpang Rankaya, yang merupakan tempat biasa anak-anak memangkas rambut. Barbershop nya sepi dari pelanggan saat kami tiba. Jadi kami tidak perlu antri. Karena hanya tersedia dua orang Tukang Pangkas, saya menyuruh Si Kecil dan Si Adek untuk di pangkas terlebih dahulu. Alhamdulillah Si Kecil aman, tidak menangis ketakutan. Hanya wajahnya yang sesekali nampak meringis saat mesin pangkas rambut sedang bekerja. 

![IMG_20210101_131806.jpg](https://cdn.steemitimages.com/DQmUXXNpAqqRNv4bRnnmQ42GyfZHgAAYQqkSnq9sca4ur5D/IMG_20210101_131806.jpg)
*sikecil ku dengan rambut baru nya*


Setelah giliran Si Kecil selesai, barulah Si abang yang duduk anteng menunggu di pangkas rambutnya. Saat melihat kondisi aman terkendali, saya pamit dengan suami untuk menuju ke lapak buah-buahan yang tidak terlalu jauh dari tempat pangkas rambut yang kami datangi. Di lapak buah Simpang Rankaya, saya hanya membeli dua buah nenas, seharga Rp 20000. Usai membayar, saya kembali ke Barbershop tadi. 

![IMG_20210101_131856.jpg](https://cdn.steemitimages.com/DQmbbRjyEeuwLav2D55UyG847gpW5usyBYtDQt4HEtkDwGX/IMG_20210101_131856.jpg)
*lapak buah di pasar Gampong Rangkaya, tempat saya membeli nenas*


Saat saya tiba, Si Abang hampir selesai di pangkas rambut nya. Kami menunggu dengan sabar, sambil mengawasi Si Kecil yang tak bisa diam. Saat sudah selesai,  dan kami mau pulang, hujan tiba-tiba turun dengan sangat deras. Padahal sebelumnya tidak ada tanda-tanda mendung. Akhirnya kami memilih menunggu hujannya reda dengan duduk santai di depan Barbershop. 

Hanya sebentar, kurang lebih sekitar lima belas menit menunggu, hujan yang datangnya secara tiba-tiba, berhenti juga dengan tiba-tiba. Kami bergegas pulang setelah mengucapkan terimakasih kepada Tukang Pangkas. Begitu tiba dirumah, saya langsung memandikan anak-anak dan mencuci bersih rambutnya. Selebihnya, kami menghabiskan waktu disore hari dengan bersantai sambil menonton televisi, sambil menunggu tibanya waktu Maghrib. 

![IMG_20210101_132200.jpg](https://cdn.steemitimages.com/DQmb7sgfPfi14Jxg6aPX8PZnw5rLV2uNPmnVxzFxtkiiFZR/IMG_20210101_132200.jpg)
*cuaca mendung menjelang sore hari*


Usai sholat dan makan malam, kegiatan yang saya lakukan masih sama seperti biasa. Mengajari anak-anak mengaji, dilanjutkan dengan belajar baca tulis. Selama musim libur ini, kemajuan sikembar dalam membaca begitu pesat. Semoga saja, sebelum habis semester dua nanti, mereka sudah betul-betul lancar dalam membaca. Mendekati jam 8.30 malam, saya mengajak anak-anak untuk beristirahat, apalagi mereka sudah nampak tidak fokus saat belajar. Sedangkan saya sendiri, baru masuk kamar ketika jam sudah menunjukkan waktu dini hari, karena ada beberapa hal yang harus saya lakukan sebelum beristirahat. 

Sekian diary saya hari ini, terimakasih bagi teman-teman yang sudah bersedia mampir. 

Terimakasih saya ucapkan kepada teman-teman yang mendukung saya dan juga terima kasih tak terhingga kepada @steemcurator01 dan @steemcurator02 yang masih tetap setia memberikan dukungan untuk semua steemian indonesia yang masih aktif berpartisipasi dalam kontes the diary game sampai saat ini.


<b><p><div class="text-center">
[About Me](https://steemit.com/hive-122035/@ernaerningsih/100-days-of-steem-day-83-wednesday-challenge-this-is-me-introductory-post-for-the-diary-game)
</div></p></b>