### <center>Bu Sikai, Ie Sikai, Ngob Jantöng Gadôh Akai</center>

![WhatsApp Image 2021-10-22 at 11.34.42.jpeg](https://cdn.steemitimages.com/DQmUx3qs4VvYtCR8T6qYW18agbDahGur4SzYx855miaJ8i3/WhatsApp%20Image%202021-10-22%20at%2011.34.42.jpeg)
[<sup>_Diolah dari sumber_</sup>](https://renunganhariankatolikvideo.files.wordpress.com/2015/10/9a795-serakah.jpg)

<div class="text-justify">

#### Selamat pagi steemian …

Sebenarnya yang sumber persoalan sekaligus petaka kehidupan yang terus menghantui kehidupan manusia adalah sifat tamak/ serakah akan harta, hasrat berkuasa, dan nafsu posesif tak terkendali dalam diri kita.

Tamak merupakan sikap rakus akan hal-hal yang bersifat material, kuasa dan pengaruh, tanpa memperhitungkan cara mendapatkannya. Sifat ini biasanya akan diikuti oleh sifat dengki, hasud, permusuhan, serta perbuatan keji dan munkar lainnya. 

Tamak atau serakah selalu menginginkan sesuatu yang lebih banyak untuk diri sendiri atau kelompoknya. Lazimnya orang tamak selalu mengharap sesuatu dari orang lain yang sebanyak-banyaknya, namun dia sendiri justru sangat kikir.

Tipe orang seperti ini selalu merasa kurang, karena dia terasa berat sekali untuk bersyukur atas apa yang sudah diperolehnya. Akhirnya dia selalu ingin menambah apa yang tidak seharusnya ia miliki, tanpa memperhatikan kewajiban dan hak-hak orang lain.

Karena itu, janganlah kita menjadi bagian dari tipe orang-orang yang tamak. Hal tersebut akan membutakan pikiran kita, bahkan dapat menyebabkan pikiran tidak jalan. Seperti pepatah Aceh mengatakan: **_” Bu sikai, ie sikai, ngob jantöng gadôh akai”_**. (Nasi sebatok, air sebatok, terbenam jangtung hilang akal).


Salam pagi dan tetap semangat,
@farizalm
</div>