Assalamualaikum sahabat Stemian semua.
Sebelumnya saya mau mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa Ramadan, semoga amal ibadah kita diterima Allah Swt dan menjadikan kita pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. Amin.

Ini adalah tulisan pertamaku di bulan nan suci 
Jadi ceritañya diriku membuat resolusi di bulan Ramadan yang mulia ini. Resolusiku ada beberapa, diantaranya adalah resolusi ibadah dan kesehatan.

Nah, ngomongin tentang resolusi kesehatan, selama ini pola hidupku jelek banget. Sudah 8 jam di kantor duduk terus, jalannya cuma beberapa langkah saat ke toilet. Lalu suka ngemil dan makan makanan yang enggak sehat. Dan bisa dibilang  aku hampir enggak pernah berolah raga.  Pas lihat timbangan yang semakin ke kanan, syok sebentar, tapi enggak ngefek sama sekali.

Dan, di bulan yang penuh berkah ini, aku ingin membuat komitmen untuk hidup lebih sehat dan mengurangi konsumsi karbo. Diet nih ceritanya? Rencananya sih gitu, aku mau mencoba diet low carbo, ada yang bilang itu diet keto, diet #DEBM, ah whatever pokoknya. Yang jelas saya ingin mengurangi asupan glukosa secara langsung yaitu dari nasi dan gula. Caranya adalah dengan mengonsumsi makanan yang tinggi protein dan tinggi lemak. 


Alhamdulillah, 3 hari ini berjalan lancar. Eh pernah sih tergoda sekali makan pecal yang bumbu kacangnya manis. Dan rasanya nyesel banget. Berhubung suami juga lagi padat-padatnya ngajar mahasiswa biar bisa libur panjang waktu lebaran sehinga godaan makan berkarbo pun untuk sementara dengan mudah dihindari. Dan diriku enggak perlu masak juga. Hahahah. Tinggal masak pagi aja buat putriku, Naqiya.

Seperti buka puasa kali ini, aku hanya membuat sup buah yang isinya alpukat dan susu Bearbrand dan smoothy alpokat plus timun dan kurma. Setelah menegak air putih dan olahan alpukat ini aku pun langsung kenyang. Pasti bagi mereka yang belum mencoba akan berpikir, duh, pasti aku enggak bisa mencoba diet ini. Bakalan lapar pasti apalagi di bulan puasa ini.

Nah, enaknya diet rendah karbohidrat ini adalah kita bisa mengonsumsi beragam sayuran dan buah-buahan serta telur dan santan kapan pun kita mau. Sampai kenyang. Lapar lagi? Makan lagi. Yang penting jangan makan nasi dan gula. Terus asupan karbohidrat kita dari mana? Dari makanan lain selain gula dan nasi. Jumlah karbohidrat maksimal sehari pada diet ini adalah 22g. 
![IMG_20180519_181931-02.jpeg](https://steemitimages.com/DQmUhUZa63T7N5uEHhfjfACrb82kr5xdg9pfZYMKuNR7BhH/IMG_20180519_181931-02.jpeg)

Kali ini, aku ingin berbagi resep Es Teler Alpukat yang gampang sekali cara membuatnya.

Bahan-bahannya:
1. 1/2 alpukat matang
2. Susu cair (aku menggunakan Bear Brand, jumlah karbohidrat pada susu ini hanya 9g)
3. Es serut
![IMG_20180519_175807-01.jpeg](https://steemitimages.com/DQmSFhAZXAxMwTps1mBaBfSVfxqgfmzVq5kekmjndJzWtmw/IMG_20180519_175807-01.jpeg)

Cara membuat:
Potong dadu alpukat, lalu masukkan susu cair. Es serut baru ditambahkan saat menjelanh berbuka. Kalau langsung ditambahkan, bisa mencair. Selesai.

Saat berbuka, saya mengonsumsi air putih hangat, kadang saya minum teh juga tapi menggunakan gula diabetaso atau Tropicana. Per sachet gula tersebut hanya mengandung 1g karbohidrat. Lalu saya mengonsumsi 2 butir kurma. Fyi, 1 butir kurma itu mengandung 6,3 gram karbohidrat. 
![Screenshot_2018-05-19-20-41-56_com.android.chrome.png](https://steemitimages.com/DQmPhVBCHPkamZitvpYGa3jJKGQkfcWJ7yiy4saey1jdisP/Screenshot_2018-05-19-20-41-56_com.android.chrome.png)
(Sumber: fatsecret.co.id)

Setelah itu, baru shalat magrib, mengaji, dan menikmati takjil. Kalau belum kenyang dengan es teler tersebut, aku masih punya smoothie alpukat, mentimun, santan kara, dan dark chocolate. Resepnya akan aku bagikan oada tulisan berikutnya.