![kerling.jpg](https://steemitimages.com/DQmYeGoxzDYLGFodpoaU1pwk3bSiLLRPA3FFRq5BWstYnGu/kerling.jpg)
_Gulai ikan kering salai_

Bukan tanpa alasan jika tulisan ini mengudara di jam segini. Sesaat sebelumnya, saat aku sedang menikmati pemandangan berupa kerlap-kerlip lampu jalan yang menerangi sebagian wilayah Bekasi Barat dari kamar hotel Aston Imperial, perut tiba-tiba berkeriuk. Isyarat kalau ia menginginkan sesuatu.

Memang sih, ada sepotong gethuk dan dua potong dimsum hasil 'ngebontot' saat _coffee break_ malam tadi. Tapi bukan itu yang sedang ingin aku santap. Walaupun akhirnya tetap disantap juga karena memang lapar.  Alam ingatku malah membawa pada kesenangan di suatu siang dalam perjalanan menuju Tangse. Awal Juli lalu dalam rangka lebaran Idul Fitri. 

Yaitu menyantap ikan kerling di sebuah warung dekat jembatan dalam perjalanan menuju air terjun atau _ceuraceu_ Lhok Jok. Hasrat yang semakin liar memaksa untuk membuka arsip di Google Foto dan melihat kembali foto-foto yang menggugah selera. Salah satunya seperti yang di atas itu hehehe.

Bayangan ikan kerling salai yang gurih, dan kuah santannya yang lezat... bikin liur mau menetes. Perut yang lapar jadi tambah merana. Ini adalah penyiksaan diri paling peri. Walau memandangnya tak akan bikin kenyang, tapi menuliskannya pasti akan 'mengenyangkan' imajinasi.

![kerlingg.jpg](https://steemitimages.com/DQmbEU38wREX4TNPPsG1Ew8NnqdQRV2vj1gYzXCYRss8TAw/kerlingg.jpg)

Gulai ikan kerling ini adalah menu andalan di warung makan Lhok Kuala di perbatasan Tangse - Mane, Kecamatan Pidie. Yang biasa melewati jalur ini padi sangat familier dengan warung makan ini. Letaknya di bibir sungai berarus deras dan tak jauh dari jembatan rangka besi yang sudah ada sejak zaman Belanda.

Kerling adalah ikan air tawar yang hidup di sungai-sungai di kawasan dataran tinggi Pidie (Tangse dsk). Seumur hidup, baru kali itu aku melihat sekaligus mencicipi ikan ini. Secara tampilan, sepintas hampir mirip ikan bandeng, bersisikk, dagingnya lembut, dan banyak tulangnya.

![kerling asam keueng.jpg](https://steemitimages.com/DQmXXCyKV3nNgSexjJ1Ax1TDLoMScLRo8rLGZVFrQ5mGgk3/kerling%20asam%20keueng.jpg)

Di warung Lhok Kuala, selain disajikan kerling salai gulai juga ada yang dimasak asam keueng atau asam pedas. Dua-duanya sama lezatnya, sama gurihnya, dan sama menggoda selera. Disantap dengan nasi putih hangat, duh...pasti ingin tambuh lagi.

Asyiknya di sini sembari makan bisa menikmati pemandangan berupa sungai berarus deras yang airnya jernih dan berbatu. Ingin mencemplungkan diri rasanya kalau tidak ingat kami cuma transit untuk makan siang di sana.  Benarlah kata orang-orang, eh, kata jargon iklan suatu produk, bahwa soal rasa lidah tak pernah bohong.[]