Kisah Abdo Wahed dalam Hikayat Prang Sabi by isnorman

View this thread on steempeak.com
· @isnorman ·
$0.03
Kisah Abdo Wahed dalam Hikayat Prang Sabi
***Seorang anak yatim kaya raya membelanjakan perlengkapan perang untuk kawan-kawannya. Mereka bergerak menuju medan perang. Abdi Wahed salah satunya. Kisah yang apik dari hikayat Prang Sabi.***

Setelah membaca hikayat Prang Sabi, banyak pemuda Aceh yang mencari syahid dalam perang melawan Belanda. Dalam hikayat itu disebutkan, seorang pemuda bernama Abdo Wahed, yang membelanjakan hartanya untuk membeli perbekalan perang suci.

Abdo Wahed menceritakan tentang seorang anak yang mencari kepastian yang besar bagi ketenangan jiwanya di akhirat kelak, dimana ia mencari dan menemukan ketegangan dan kebahagiaan. Dan untuk itu ia rela mengorbankan segalanya.

Bocah itu merupakan seorang anak yatim yang baru berusia 15 tahun, yang mempunyai banyak sahabat. Ia tinggal sebatang kara dengan harta yang melimpah. Ia digambarkan sebagai anak yang tampan, cerdas. Begitu mendengar isi hikayat dan mengutip ayat Al Qur’an itu, ia langsung berdiri dan berteriak kepada pembaca hikayat itu. “Wahai Teungku, pelindung saya, betulkan apa yang Teungku katakan itu? Benarkah Allah mau membeli jiwaku dengan gantinya surga?”

Abdo Wahed menjawab. “Sungguh benar. Tuhan kita maha pencipta dari segala yang baik, selalu memenuhi janjinya.” Anak laki-laki itu pun kemudian berkata. “Kalau Allah menghendakinya, maka kini tanpa keragu-raguan, saya menjual jiwa saya, harta benda serta darah saya. Jiwa dan raga saya berikan untuk diganti dengan kenikmatan surga.”

Dengan tersenyum, Abdo Wahed kemudian berkata. “Janganlah anda salah berkata, sayangku. Janganlah lekas-lekas membuat janji, karena kelak engkau akan menyesal dan akan mendapat kerugian. Anda masih muda serta terpaut kepada dunia ini. Kalau aku mendengar engkau berkata seperti itu, akan mengira bahwa engkau hanyalah berolok-olok saja. Saya tidaklah yakin bahwa engkau betul-betul mau berangkat pergi berperang. Sedangkan kami, orang-orang yang lebih tua ini tidaklah begitu lekasnya membuat keputusan, apakah engkau anak muda, sudah cukup menimbang-nimbannya?”

Anak itu memberikan jawaban sambil menyebutkan nama Allah, nama Nabi dan Teungku. ”Ketiga-tiganya ini kujadikan saksi, bahwa saya akan setia pada putusanku, dan tidak akan terpaut kepada dunia ini.” Setelah mengucapkan itu lalu memberikan sembah kepada Teungku, kemudian berdiri dan pergi, sambil meninggalkan Teungku yang terpesona. 

Pemuda tanggung itu pulang ke rumahnya, mengambil hartanya untuk dibelanjakan dalam perang sabil melawan Belanda. Ia mengambil pakainnya untuk dibagi-bagikan kepada kawan sebayanya. Uang simpanannya juga digunakan untuk membelikan senjata, beberapa ekor kuda, dan senapang. Ia juga membeli tutup kepala, sorban, serta tameng bagi kawannya untuk pergi berjuang.

Setelah hartanya habis dibelanjakan, pemuda itu pun berangkat bersama kawan sebayanya yang telah dibekali dengan senjata untuk berperang melawan Belanda. Bersamanya berangkat pula Abdo Wahed, serta masyarakat setempat. Anak muda kaya raya itu berjalan paling depan, menjemput kematian dalam perang sabil.

Di tengah perjalanan mereka berhenti untuk sembahyang dhuhur. Abdo Wahed bersama orang-orang yang mengikutinya, mendekati pemuda itu. Anak muda itu bangkit dan memberi hormat serta salam kepada Abdo Wahed dan beberapa orang ulama. Para ulama kemudian membalas salamnya dan berkata. “Anda telah membuktikan ketaatan kepada janji.”

Rombongan pemuda itu pun kemudian menuju *mideuen prang* memerangi Belanda dengan semangat Prang Sabi.

![perang-aceh-1024x576-2.jpg](https://cdn.steemitimages.com/DQmdV9eVnvRm6aKruFX4JB321YDpRV77534xSq94Hmov9vb/perang-aceh-1024x576-2.jpg)
*Kelompok kecil pejuang Aceh pada masa perang melawan penjajah kolonial Belanda [sumber; Collectie Tropenmuseum]*
👍  , , , , ,
👎  
properties (23)
post_id92,021,060
authorisnorman
permlinkkisah-abdo-wahed-dalam-hikayat-prang-sabi
categoryhive-105209
json_metadata{"tags":["literacy","steemexclusive","indonesia","writing","literary","blog"],"image":["https:\/\/cdn.steemitimages.com\/DQmdV9eVnvRm6aKruFX4JB321YDpRV77534xSq94Hmov9vb\/perang-aceh-1024x576-2.jpg"],"app":"steemit\/0.2","format":"markdown"}
created2021-06-17 10:01:42
last_update2021-06-17 10:01:42
depth0
children2
net_rshares145,440,955,522
last_payout2021-06-24 10:01:42
cashout_time1969-12-31 23:59:59
total_payout_value0.017 SBD
curator_payout_value0.017 SBD
pending_payout_value0.000 SBD
promoted0.000 SBD
body_length3,702
author_reputation11,748,975,549,395
root_title"Kisah Abdo Wahed dalam Hikayat Prang Sabi"
beneficiaries[]
max_accepted_payout1,000,000.000 SBD
percent_steem_dollars10,000
author_curate_reward""
vote details (7)
@ayijufridar ·
Kalau di masa sekarang, pasti kena undang-undang perlindungan anak, hehehehe.....
properties (22)
post_id92,165,030
authorayijufridar
permlinkqv5uaf
categoryhive-105209
json_metadata{"app":"steemit\/0.2"}
created2021-06-23 15:13:27
last_update2021-06-23 15:13:27
depth1
children1
net_rshares0
last_payout2021-06-30 15:13:27
cashout_time1969-12-31 23:59:59
total_payout_value0.000 SBD
curator_payout_value0.000 SBD
pending_payout_value0.000 SBD
promoted0.000 SBD
body_length81
author_reputation301,223,526,692,484
root_title"Kisah Abdo Wahed dalam Hikayat Prang Sabi"
beneficiaries[]
max_accepted_payout1,000,000.000 SBD
percent_steem_dollars10,000
@isnorman ·
Aneuk Aceh jameun ngon aneuk Aceh milenial jioh that beda ka. Kheun Nyak Kaoey: Meubalek thon meutuka ujeuen, meugantoe jameun ka laen cara.
properties (22)
post_id92,167,497
authorisnorman
permlinkqv60ml
categoryhive-105209
json_metadata{"app":"steemit\/0.2"}
created2021-06-23 17:30:24
last_update2021-06-23 17:30:24
depth2
children0
net_rshares0
last_payout2021-06-30 17:30:24
cashout_time1969-12-31 23:59:59
total_payout_value0.000 SBD
curator_payout_value0.000 SBD
pending_payout_value0.000 SBD
promoted0.000 SBD
body_length140
author_reputation11,748,975,549,395
root_title"Kisah Abdo Wahed dalam Hikayat Prang Sabi"
beneficiaries[]
max_accepted_payout1,000,000.000 SBD
percent_steem_dollars10,000