**Dirgahayu Indonesia yang ke-73**
**17 Agustus 1945 - 17 Agustus 2018**
Hari ini semangat kebangsaan saya berkobar. Puncaknya adalah ketika Sang Saka Merah Putih berkibar di angkasa di iringi lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Hari ini saya berkesempatan hadir mengikuti upacara bendera hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 73. Acaranya di Halaman Bank Indonesia, Banda Aceh. Acara yang di mulai pukul 07.30 sampai dengan 10.00 WIB berjalan dengan lancar dan tertib. Demi acara ini, malamnya saya sengaja tidur awal karena khawatir kesiangan. Baju putih dan celana hitam plus peci telah saya siapkan.
Upacara bendera bagi anak sekolah mungkin hal biasa, dulu saat sekolah dari SD sampai SMU atau wajib belajar 12 tahun, setiap senin kami melakukan upacara Bendera. Namun untuk upacara bendera tanggal 17 Agustus selalu jadi upacara spesial. Selain acaranya di lapangan yang lebih besar, yang hadir pun utusan sekolah yang terpilih. Dalam upacara ini banyak atraksi pertunjukan, ada Drumband atau atraksi lainnya. Kami pun sebagai peserta upacara berpakaian seragam. Kenangan sangat indah.
Mengikuti upacara bendera hari kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 2018 ini seperti kembali mengenang masa-masa sekolah dulu. Acara kurang lebih sama. Kami berbaris dalam pleton yang di pimpin oleh kepala pleton. Lalu upacara pun di mulai. Gaya bersuara pembawa acara pun masih sama. Inspektur upacara, pemimpin upacara, menaikkan bendera Merah Putih, mengheningkan cipta, pembacaan pancasila dan UUD 1945, penyampaian pidato lalu di tutup oleh doa. Demikianlah kurang lebih acara yang sudah saya fahami sejak dulu.
Tak kalah menarik perhatian saya adalah adanya paduan suara yang menyanyikan lagu-lagu nasional kebangsaan, seperti Hari Merdeka, Tanah Airku dan lagu daerah Aceh Bungong Jeumpa. Para penyanyi berpakaian adat Aceh nan cantik.
**Kerja Kita Prestasi Bangsa**
Saya mengikuti dengan hikmat. Rasa kebangsaan saya berkobar. Membayangkan para pahlawan berjuang meraih kemerdekaan. Lalu apa yang telah saya berikan untuk bangsa? Jangankan untuk negara, untuk keluarga, untuk lingkungan saya saja rasanya belum ada apa-apanya. Sejauh ini saya hanya bisa berbuat untuk kepentingan diri saya sendiri. Saya kerja demi mendapatkan uang yang saya gunakan untuk kebutuhan saya dan keluarga saya. Semua yang saya lakukan dan kerjakan pun demi kenyamanan dan keuntungan saya.
Sementara di media sosial banyak sekali orang-orang yang merasa belum merdeka. Bahwa hidup masih susah, pengangguran makin banyak, harga-harga makin tinggi, banyak penggusuran dan kebebasan berpendapat pun masih di bungkam. Sementara saya lihat profile mereka rasanya sama seperti saya, belum melakukan dan memberikan sesuatu buat bangsa ini.
Di lain pihak, banyak orang-orang yang berbuat tanpa pamrih, tanpa menuntut pemerintah, tanpa mengharap keuntungan pribadi. Mereka berprestasi, mereka tulus ikhlas, mereka berbuat dengan nyata.
Harusnya kita malu, sebagai pemuda yang tidak ikut berjuang seperti para pahlawan kemerdekaan kita, malu kepada orang-orang yang diam-diam bekerja untuk lingkungan dan masyarakat. Malu dengan mereka yang berprestasi mengharumkan nama bangsa. Sementara kita hanya bisa berkomentar negatif berburuk sangka.
Dirgahayu Indonesia, saya bangga lahir dan besar di negeri yang sangat kaya ini, negeri yang sangat indah tak ada duanya.
*KERJA KITA PRESTASI BANGSA*
**"Lasaklah ... Sebanyak, Sebisa dan Sejauh Mungkin, Karena Hidup Bukan Diam di Satu Tempat"**
# Kaki Lasak : The Story of my Travel, Photo & Food
<hr>
https://cdn.steemitimages.com/DQmQwSQ72KZpjBr2dB6wjDrNpFR4eSQQnzEHL1ep3J2sYP8/IMG-20180527-WA0025.jpg
<hr>
https://steemitimages.com/DQmTpuTNM1u6wgsBA6rYhZFYJtP5GeHLD3XSN7YkbtzWxma/IMG-20180124-WA0030.jpg
<hr>
**Follow Me** :
Steemit @kakilasak
Facebook [Husaini Sani](https://www.facebook.com/husaini.sani.50)
Instagram [kaki lasak](https://www.instagram.com/kakilasak/) [ucok silampung](https://www.instagram.com/ucok_silampung/)
Whatsapp +6282166076131