25% dari postingan ini saya donasikan untuk @steem.amal
<div class="text-justify">
<div class="pull-left">
</div>
Hari raya memang penuh dengan kegiatan sosial dalam keluarga, kami sekeluarga mengunjungi sanak famili yang dikampung maupun yang diluar kampung ku. Pagi hari ini aku telat bangun karena kemarin jadwal aku dalam seharian penuh dengan kesibukan silaturrahmi dengan sanak famili.
Aku terjaga setelah istriku membangunkan ku, dia mengatakan " bang hari ini jumat" jam di dinding rumahku menunjukkan 11.15. Dengan buru-buru aku menuju ke kamar mandi, setelah mandi aku memakai pakaian ku untuk pergi ke mesjid.
Sarapan yang dihidangkan oleh istriku dari tadi pagi mulai mendingin, aku tidak banyak
komentar lagi dengan segera aku memakannya. Melalui pengeras suara panitia di mesjid sedang mengumumkan kas pendapatan mingguan.
Aku harus buru-buru, biasanya sesudah panitia mengumumkan kas kemesjidan dan
mengatur jadwad khatib dan imam azan pun berkumandang. Sesampainya di mesjid
aku memarkirkan sepeda motor ku di parkiran yang letaknya sisi timur mesjid.
Aku pergi ke tempat berwudhu dengan berjalan kaki, sesudah berwudhu aku masuk kedalam mesjid dan melaksanakan
shalat sunat dua rakaat. Sang khatib pun naik ke atas mimbar seraya mengucapkan salam, azan kedua yang dikumandangkan oleh muazin segera dimulai.
*bersama anak rantau*
Suasana hening saat azan berkumandang
membuat bulu romaku merinding, tidak ada kegaduhan maupun suara motor atau mobil yang lalu lalang. Hanya saja suara burung pipit yang sedang bertasbih dijendela atas kubah mesjid.
Sang khatib mulai berdiri di mimbar dan membacakan rukun-rukun khutbah setelah azan berkumandang, aku dan para jamaah lain mendengarkan khutbah sang khatib. Banyak tausiah-tausiah yang bermamfaat yang disampaikan oleh khatib.
Setelah khutbah berlansung kira-kira 30 menit, shalat jumat berjamaah pun dimulai. Selesai shalat jumat berjamaah aku dan para jamaah lain pun duduk disudut mesjid sambil menyapa satu sama lainnya.
*mendapatkan bingkisan kecil*
Suasana hari raya Idhul Fitri masih saja terasa hangat dengan pulangnya pemuda-pemuda yang merantau ke Propinsi maupun ke Ibu Kota JAKARTA, tidak heran juga banyak pemuda kampung ku yang merantau keluar negeri.
Di sudut mesjid kami saling memberi pengalamam bersama mereka, banyak hal menarik yang kami bicarakan disana. Jam di dinding mesjid menunjukkan 14.15, aku segera pamit dan pulang kerumah.
Sesampainya aku dirumah istriku mengajak untuk bersilaturrahmi ke tempat familinya, anak dan istriku sudah siap dan rapi dengan busana yang anggun. Kami bertiga menuju ketempat faimili istriku, tempatnya agak jauh dari rumahku tinggal.
Jam menunjukkan 15.05 , cuaca panas begitu menyengat. Kami berjalan dibawah terik panas matahari menuju rumah saudara istriku. Sesampainya kami dirumah saudara istriku, sambutan hangat dari saudara kami begitu mulia
*hidangan dan bingkisan kecil*
Kami dilayani bagailan seorang raja, rasa gerah dan haus saat kami dijalan sirna dengan hidangan dan minuman dingin yang di sajikan oleh saudara kami. Anakku begitu gembira bermain bersama anak saudara kami.
Kami menghabiskan waktu berjam-jam disana sambil menceritakan kisah-kisah keluarga dan saudara kami, jam menunjukkan 18.05. Kami pun berpamitan untuk pulang ke rumah karena hari sudah menjelang magrib.
Anakku begitu senang setelah mendapatkan satu bingkisan kecil oleh-oleh hari raya yang diberikan saudara kami, menjalin silaturrahmi membuat hati kami tenang dan damai. Kami pun pulang dengan hati yang damai.