Selamat siang sahabat steemians dimana pun berada, semoga kebahagiaan dan keberuntungan hidup selalu menyertai kita semua.

 ![image](https://img.esteem.ws/eqbsyxay9y.jpg)

Pada kesempatan ini saya ingin membuat sebuah tulisan yang berhubungan dengan realita kehidupan sehari-hari dengan tema pembahasan " hutang ".

Rasulullah SAW bersabda, “Allah akan bersama (memberi pertolongan pada) orang yang berhutang (yang ingin melunasi hutangnya) sampai dia melunasi hutang tersebut selama hutang tersebut bukanlah sesuatu yang dilarang oleh Allah.” (HR. Ibnu Majah no. 2400)[[sumber](https://www.percikaniman.org/2015/12/27/10-hadist-waspada-hutang-piutang/)]

Dizaman yang semakin maju ini semua lini kehidupan ikut mengikuti perkembangan zaman. Gaya hidup merupakan sebuah kebutuhan yang tidak kita sadari terus kita ikuti. Kebutuhan hidup semakin meningkat, harga barang serba naik, mulai dari kebutuhan pokok, sekunder dan kebutuhan lainnya.

Dampak dari melambungnya harga barang yang terus naik membuat sebahagian masyarakat harus menderita, terutama kalangan menengah kebawah, penghasilan dari gaji atau pendapatan lainnya tidak mencukupi untuk menutupi kebutuhan hidup keluarganya.

Sempitnya lapangan kerja dan minimnya sumber daya manusia menjadi salah satu penyebab dari masalah ini. Masyarakat bawah yang ekonominya terus tertekan terpaksa harus mengambil jalan untuk berhutang.

Hutang adalah kewajiban yang harus ditunaikan kepada pihak lain oleh si penghutang. Hutang adalah janji. Janji adalah hutang. Itulah arti sederhana dari hutang. Pemilik hutang (piutang) adalah pihak yang memiliki kewajiban untuk menagih.

Semua orang mempunyai hutang ada yang intensitasnya kecil dan ada pula yang besar. Masyarakat kecil yang perekonomiannya lemah sangat rentan terjerat dengan hutang. Desakan kebutuhan untuk memenuhi nafkah keluarga membuat mereka berutang.

Belum lagi bagi mereka yang mengikuti gaya hidup yang semakin canggih, dengan berbagai kebutuhan sekunder dengan produk-produk canggih masuk membanjiri lini kehidupan masyarakat. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut membuat sebahagian mereka terjerumus dengan jerat hutang.

Banyak sekali pihak yang meyediakan dana yang bisa dipinjam oleh masyarakat secara instan, mulai dari bank, penggadaiaan, koperasi dan perusahaan swasta yang yang berlebel multi finance dengan persyaratan dan ketentuan yang harus dipatuhi yang semuanya berbentuk kredit berjangka.

Sistem kredit adalah merupakan suatu fasilitas keuangan yang memungkinkan seseorang atau badan usaha untuk meminjamkan uang untuk membeli produk dan membayarnya kembali dengan sistem bunga yang wajib dibayarkan oleh nasabah.

Bagi orang yang meminjam uang untuk membangun sebuah usaha hal ini bisa memungkinkan orang tersebut berhasil dan menguntungkan, tetapi bagi sebahagian orang yang meminjam uang hanya untuk membeli barang-barang kebutuhan hidup hal ini sangat merugikan dan bisa membuat seseorang makin terpuruk dan terjerat dengan hutang.

 ![image](https://img.esteem.ws/gsuz8jxd90.jpg)[[source](https://lh3.googleusercontent.com/proxy/O88j1I7MwZYcK7JbWg8NwUX93kdtPGKxV8vJE0T_ilLRiR-ISNgRjoS7RHmZA79_4jeuMsbYp8ffU70qxi5Qj8okwowWd8mHeJ5XVKSiK_tFH_qPTdwT8m95CMqs7Dvx3z-xVtgObHY_I8yH5U3ev47hDbFSjneWvLYdKofr-3ZNgxHoMmDkmPq6IFXqBNW-ZG_LwV31oHwhE3uhQKcboGkUVg=w543-h271-nc)]

Tidak jarang ada orang yang terpaksa berutang kembali pada rentenir untuk meminjam uang guna menutup kredit, akibatnya beban hutang makin bertambah apalagi bunga yang makin berlipat, ibaratnya gali lobang tutup lobang, hutang lama belum lunas malah bertambah dengan hutang yang baru lagi.

Dampak dari masalah ini bisa kita lihat dari realita kehidupan masyarakat kita sekarang, banyak sekali kasus-kasus yang berhubungan dengan kejahatan karena desakan kebutuhan hidup, mulai dari korupsi, perampokan, pencurian dan bahkan pembunuhan.

Hancurnya sebuah keluarga akibat perceraian disebabkan masalah keuangan, rusaknya moral anak bangsa yang diakibatkan dari pengangguran yang memaksa mereka untuk melakukan kejahatan. 

Semuanya berpunca dari sulitnya perekonomian, sedangkan kemajuan tidak berbanding dengan pendapatan yang didapatkan masyarakat kecil. Desakan hidup untuk mengikuti arus zaman dengan berbagai kemajuan disegala lini membuat rakyat kecil harus menjerit.

Berhutang adalah salah satu solusi yang instan yang dapat mereka lakukan. Walaupun secara sadar mereka mengetahui sistem hutang yang diterapkan sekarang menjerat leher mereka, tetapi apa boleh buat desakan hidup yang terus menguji membuat mereka terpaksa melakukannya.

Meskipun hutang piutang tidak dilarang dalam agama, tetapi perbuatan ini bisa saja menjurus kepada dosa, apalagi dalam transaksi hutang piutang sarat dengan unsur riba, belum lagi dampak negatif lainnya yang disebabkan dari perbuatan ini.

Maka dari itu jika tidak ada kebutuhan yang penting dan mendesak, lebih baik jauhi dengan yang namanya hutang apapun bentuknya. Gaya hidup sederhana merupakan cerminan yang patut diterapkan dalam kehidupan. 

Untuk apa berlomba-lomba mengejar kemewahan jika kemampuan hanya cukup memenuhi kehidupan sehari-hari. Ibarat kata pepatah aceh " ta ngui beulaku tuboh, tapajoh beulaku atra " (berpakaian secara sederhana, makan secara sederhana). Artinya tidak berlebihan dalam mengikuti arus zaman.

Sekian dulu tulisan saya pada kesempatan ini semoga bermanfaat khususnya bagi saya pribadi dan bagi sahabat semua yang sudi membacanya.

#### wassalam by @mahyailyas