<p><div class="text-justify">Hay    sahabat    Steemian,     sekarang      lagi      seru     banget   kan     orang     membahas     akulturasi     budaya     dan     agama,       seru    banget     ini     masih    pembahasan       yang      ngambang-ngambang.       Jadi,      se   tau      saya,      akulturasi      dan     asimilasi      beda.       Kalau       asimilasi     itu     sesuatu    yang       masih      bisa      di bedakan,       kalau     akulturasi      sudah     nggak      bisa.     

Artinya      nyampur,      misalnya      kayak       bubur.      Bubur       hijau    sudah       akulturasi,     karena      sudah     antara        kacang       hijau      dan      santan.       Kalau     asimilasi     itu     kayak     soto,       masih     ada    togenya,      kan      kelihatan      itu.      Artinya      percampuran     dua     budaya     yang      melahirkan      budaya      baru.<hr> ![image](https://img.esteem.ws/37al8bjg5s.jpg)<hr>[Source](
https://www.kompasiana.com/ardhani.prameswari/5acc3949cf01b404fd63cd64/akulturasi-budaya-dan-agama-saling-menguatkan)

Berarti       sebaiknya      antara      akulturasi     agama     dan      budaya       itu      asimilasi,     karena      dua-duanya       bisa     di pakek.       Misalnya      Maulid     Nabi     Muhammad   SAW,       itu      hanya      moment,      kalau      itu    di campurkan     malah        keliru.       Kalau      itu     sebagai     suatu     peringatan-peringatan   Maulid     Nabi,      Isra'   Mi'raj,      atau     Nuzulul     Qur'an,        nggak       boleh     itu     di campur-campur.       Jadi      misalnya,        kalau      saya        merayakan      ulang      tahun       saya.      

Saya       mau      buat      pengajian,       itu     adalah     sebuah     asimilasi,      artinya      saya      ingin      bersedekah,      karena    Allah     sudah      memberi      saya      kesehatan,      bersyukurlah       gitu     ya,     dengan     usia      yang     sudah      di berikan.       Bahkan      dalam      surat    Al-Maidah,       ada     orang       yang    dilarang       memakan      makananan      untuk      perayaan.       Misalnya      untuk     sesembahan,      untuk     ulang     tahun,     menyembelih      untuk      itu,      menyembelih      untuk     casablanka,      jeruk      purut      dan       untuk     pemujaan-pemujaan       setan      lainnya,       itu    tidak      boleh.      

Saat      tertentu        dia     nyembelih,       maka       sembelihannya      tidak      boleh,       karena       niatnya       bukan      untuk     Allah.        Banyak     sekali        di  Indonesia kan    budayanya,      "Uhhh,   beragam",       mulai     dari      apa    ya ?        Kalau     dulu        misalnya      kalau    di Jawa     itu    ada     tradisi       kepada      dewi     sri,       larung      laut,       nyembelih      kerbau,       kepalanya     di apain  lah,      kayak-kayak       gitukan.      Nah,       akidahnya       sudah      keliru.      Jangan       sampai      kita       punya   akidah        untuk      selamat,       misalnya   harus     ke laut     selatan,     atau    laut     kidul.       Lalu      ada    yang       makan      bunga,      pernah       itu,      tiap         malam     Jum'at.  

Yang       kedua      kaitannya     dengan      mubazir,      makanan      di buang     di mana-mana,     padahal     masih     banyak      anak-anak      pemulung,     anak      jalanan    yang      kelaparan,        sebagian      orang         malah       buang-buang      makanan     untuk     sesuatu     ritual           yang       perbuatan     itu   di benci    Allah.       Artinya       keyakinan        bahwa      kita        menyampaikan       persembahan,      lalu       biar     rejeki     datang,      itu     salah.      Mohon       ma'af      ya,      syirik      itu      sekecil     apapun,       bisa     di katakan      itu,        misalnya     keyakinan      salah     ya.       

Shalat    ya,      biar      nanti       apa      misalnya.      Puasa      saja,      puasa      harus     semata-mata       untuk     Allah       kewajibannya,      tidak     boleh     sekaligus     diet,       mohon      ma'af     ini      harus     di murnikan       niatnya.       Beda      dengan      puasa      sunnah,     puasa     sunnah      boleh,      tapi     puasa    wajib       nggak       boleh,      termasuk    shalat.        Shalat     sunnah      biar    rejekinya      lancar,      silahkan,      tapi      kalau     shalat     Subuh       nggak     boleh.       Misalnya     ada     yang      nanya,    "Kenapa     shalat      subuh" ?      Biar      rejeki      saya     lancar,       nah     itu      tidak     boleh.      

Selanjutnya      berbicara     soal     syirik,       istri-istri        yang       mana       memiliki     suami,       kemudian      suaminya          mencari      nafkah   kan ?          Kan      terkadang      juga      ada,      "Kalau        nggak     ada      suami      saya,    nggak    kan      ada     rejeki",     itu         termasuk      syirik,      hati-hati     buk !         Seolah-olah     yang      menghidupkan      hanya      suami,       hidup       dan      mati,        bukan     karena     suami.       Nyatanya     ada     orang     yang        nggak     ada     suami,      hidup      kaya    raya.        Itu        luar        biasa.<hr> ![image](https://img.esteem.ws/xd3g4i6xbj.jpg)<hr>[Source](www.selebupdate.com/artis-janda-makin-terdepan/66142)

Kita     kan     dalam      penyebaran     Islam,       kita       mengenal     ada      periode      Wali  songo.    Gimana     walisongo      ini       mengadakan      salah      satu      metode     syiar     nya,       adalah      kita    sebutnya     akulturasi      budaya,       pendekatan      dengan      budaya,      dan     itu     terpelihara      sampai      sekarang.    Nah      bagaimana       dengan       orang-orang        yang        masih       menjalankan       itu,     tetapi     di satu     sisi,      orang     cukup          banyak    juga       mengatakan     yang     di lakukan      itu     adalah   bid'ah.       Padahal     itu     adalah         salah        satu        metode      syiar</div> ?

# Bersambung.....

~*Keep   Writing*~

 ![image](https://img.esteem.ws/a5k7lz87zl.jpg)



**Salam   Sahabat  Inspiratif**