<p><div class="text-justify">Banyak      sekali     orang     sukses,      dan      bahkan       paling      kaya      di dunia,      faktornya     tidak    menyelesaikan      pendidikannya     dengan     baik.      Hal    ini      membuat,      atau     memunculkan      stigma,         bahwa     untuk     apa     sekolah      tinggi-tinggi,      tapi     toh      ternyata     itu      bukan      suatu         faktor       utama       untuk     menunjang     kesuksesan       kita.<hr> ![image](https://img.esteem.ws/w4qwkvqp24.jpg)<hr>[Source](www.wawasan-edukasi.web.id/2015/09/komponen-komponen-dalam-proses-belajar-mengajar.html)

Baiklah !     Saya     akan     bercerita      sedikit,      Bill  Gates     kan     dulu    nggak     lulus     dari     Harvard,        lalu      suatu      saat    ia      di undang     di acara      kewisudaan.       Dia     di undang     menjadi     kontemporer,      kalimat    pertamanya       langsung    buat     hadirin      tertawa.      Dia      berkata      begini,   "Ini      kesalahan      fatal,     panitia      mengundang     saya     kesini",       kata     Bill  Gates,    karena     dia      nggak      lulus     dari     sana.      Lalu     di akhir      dia       mengatakan,     "Tetap     harus      sekolah" !       Karena     waktu     itu      ada      banyak      faktor.<hr>  ![image](https://img.esteem.ws/k645oaatv8.jpg)<hr>[Source](https://borealist.com/harvard-online-degree/)

Taukah      anda      bahwa       Bill  Gates      itu     sampai     detik     ini,      setiap     tahun      dia      menghabiskan      50  buku,     coba     ada     bayangkan.      Satu      tahun     kan     52 Minggu,      ya   kan ?      Berarti       kurang      lebih       satu      Minggu,       satu      buku,      tahan     nggak ?       Kita      lihat     buku     aja     ngantuk      kok 😂

Jadi,      kalau    saya     lihat,       itu     sudah     mendarah      daging,      mungkin     dia     waktu     itu      tidak      sekolah      formal.    Ada      kisah     seorang    pria     tua    kuliah,     dengan     atau     umur  70 tahun.       Beliau        paling     tua,        itu     kemana-mana      naik     angkot.      Ada     yang      nanya,       "Kenapa    sih     pak      masih    kuliah" ?     
 "Supaya     nggak     pikun     katanya".
Jadi       manfa"atnya         banyak,       belajar     itu     nggak     hanya     berilmu,       tapi     supaya      nggak    pikun.   Neuon-neuron      otak       kita     ini     perlu      di nafkahi.<hr> ![image](https://img.esteem.ws/prk76pf6x7.jpg)<hr>[Source](https://today.line.me/id/article/Ada+yang+Berbeda+dari+Bentuk+Otak+Orang+Cerdas-YEDZXj)

Dan      ada     penelitian     mengatakan,     anda     satu     hari     baca   10   buku     pun,       selama      anda     umur  90  tahun,      belum      habis    neuron-neuron         ini     untuk      menyimpan     ilmu    pembedaharaan    ilmu      yang     anda    punya,      jadi      luar   biasa       kapasitas      kita.    Makanya     saya     suka    membaca,    apalagi     buku-buku    yang    memotivasi.     Saya    nggak      habis     pikir,     bahwa      orang    yang     nggak     mau     belajar,      itu     sedang    sengaja     membubazirkan     potensi     otak      yang    Tuhan    berikan.       

Jadi     ibarat    perpustakaan,      otak     kita        kalau     kita    buka,      itu     ada    triliyunan     rak      buku      harus     di isi.       Nah,       jadi      kita      mensyukuri      otak     yang     Tuhan      anugerahi,      dan      menurut    saya,     misalnya     anda     mau     melanjutkan      kuliah,      atau       tidak.      Mau     melanjutkan   S1,   S2,      atau    S3 ,      atau      tidak,        itu     pilihan     anda,      terserah.       Tapi     kalau     anda     sudah    memutuskan       untuk      kuliah,     itu     adalah    tanggung     jawab       yang      harus     anda     selesaikan.      

Ya,     sering     orang     berpendapat,         bahwa      terbukti      orang-orang       sukses      tidak     sekolah.       Kalau      kita      pelajari       orang-orang     yang     sukses,      yang      tidak     sekolah,         bukan      karena      mereka     memilih     untuk     tidak     sekolah.       Tapi,      mereka     tidak      punya     kesempatan     untuk      sekolah.       Maka      dari     itu      mereka       terpaksa,      mungkin     lebih      gigih       akibat     kehilangan      kesempatan,      maka     dari     itu    dia    sukses.      Nah     untuk      kita-kita      yang      punya    kesempatan,     kenapa     pilih     jalur     yang      lebih    sulit ?         Jadi      manfa'tkan        kesempatan    itu,      belajarlah      setinggi-tinggi      mungkin.<hr> ![image](https://img.esteem.ws/0igw0y76t3.jpg)<hr>[Source](    
https://www.kompasiana.com/rifqohroziah/59b49878085ea668001e7392/alasan-mengapa-kita-harus-menuntut-ilmu-setinggi-langit)

Pendidikan      memang   adalah     harga     mati,       pendidikan       harus     di tanamkan    sejak     dini.       Sukses      memang     tidak     di jamin     dari     sekolah,      tapi    sekolah,      belajar,     membuat    jalan      menuju    kesuksesan       jadi     lebih     mudah.    Tapi      ingat,      bukan     sekolahnya,      tapi        belajarnya.      Dalam       hidup    ini     kesuksesan        itu      kuncinya    dua,     yaitu       **Bermotivasi**   Dan     **Berilmu.**         orang      yang     hanya      punya      motivasi,      tapi      tanpa      ilmu,       itu     bahaya.      

Jadi      berlarilah,      tapi      berlari       berilmu,       supaya     larimu      tidak     bahaya,       maka      ilmu     adalah      penyelamat.         Saya      setuju    Ki Hajar    Dewantara    mengatakan,    "Tujuan      pendidikan     adalah     untuk     keselamatan".       Makin    banyak    tau,     makin      banyak      ngerti,      terselamatkan,      tercegah      dari     salah-salah        bertindak.     Terhindarkan      dari-dari      salah      persepsi,     akhirnya     merugikan     diri      sendiri,       maupun     orang     lain,       semakin      banyak      belajar,       semakin     bijak.         

Banyak    orang      mau      penghasilannya      meningkat,     tetapi      dia      tidak     investasi       untuk     membangun     diri     sendiri,       karena       kalau       kemampuan      kita      meningkat,       otomatis      prestasi      kita    akan       meningkat.      Dan      kalau      prestasi       kita      meningkat,       otomatis      penghasilan      kita     juga       akan      meningkat.          So,        yang     di fokuskan       bukan       pnghasilannya,      yang      di fokuskan      adalah      kita   nya,      karena       penghasilan     hanya      akibat      dari      kita.

Jadi     mulai      hari     ini,       setiap      kali    kita       terima     gaji,       yang      di pikirkan      bukan       yang    mau     di beli,       yang      di pikirkan      bukan     handphone      apa      yang     cepat-cepat       kita     mau     ganti.        Tapi      berapa      persen       dari     gaji     kita     di alokasikan        untuk     diri     sendiri.    Karena      kalau       ini      meningkat,     omset      juga      meningkat.</div>

Semoga    bermanfa'at,     Salam    Steemian  Indonesia💫


~*Keep   Writing*~

 ![image](https://img.esteem.ws/a5k7lz87zl.jpg)



**Salam   Sahabat  Inspiratif**