Good evening friend steemiean all ...
Steemian best friend tonight let me review a short story very interesting, gripping, adorable, moral-laden course.
A short story entitled "The Man In The Will" (Man in the well), the work of Ira Sher. Deals with a group of kids who find a man who is stuck in the old wells. The kids were Windy, Aauro, Athur, Windy, and jadonSelepas their home school always playing outside the House, until they find the sound of a man in a dark old wells. Male in Wells appealed to kids that they are looking for ladders, ropes or going home to tell their people. However, the innocence of the children end up with the despair of the men. The boys even secretive about the whereabouts of the man on their parents, it is because they are afraid of and assume it doesn't need them to do.
From the beginning of the story is already very clear and challenging readers to continue reading with great misgivings. A conflict that was successfully developed by the Ira with straightforward, moral concerns between helped or didn't help. From this story clearly grouped between the moral of children with adults, why should the Ira lyrics world children so cruel? This is where all the human world adults and children got the measure of each. Of course we can't blame children's way of thinking that is so plain and not care as well as rass no responsibility. Here lah Sher managed to give us the message that we behave like children worried about personal interests kerab reply from the other person.
Following the passage of the dialogue;
"There, report on ye's parents that there are people who are trapped in the well. Male voice was hoarse.
We were silent, but this time none of us moving or standing. One of us, if not wrong Jason calling into the well.
"Hello, gelapkah in there? — and then some time later — If you could see the sky in the well?"
The dialog in this paragraph describes how the world children do not understand kedaan. There is someone very membutuhkian help. Seriously this story full of moral decisions where goodness is lost and evaporated by curiosity, fear and emotion without any consideration. Done by children that is still letting the man settle down in the well by bringing him food every day. Similar food and throw their pets.
This is just a short story set between the House and the well, but was able to build up emotions with no hurry. It is concerned with the life, the consequences, and the attitude to be taken which is exposed to the world of the child. Figure I, Aaron, Athur, Jason in addition to making the story is gripping but also managed to make readers smile because of the vagaries of those plain. At a time when they feel afraid of their indetitas by unknown foreign man in the well.
Like the dialogue in the paragraphs below;
......
"There is no sound coming out from the inside of the well for a while, except for the sound of cloth bags that intersect with stones, as well as the sound of foot steps the man was at the bottom of the well.
Shortly after that, she raised her voice with a tone of polite, "Aaron, do you think anyone my name?"
Aaron always has the last silent turned toward us all. We know he was scared; its fingers pull at the collar of the shirt that he wore. Before he had time to answer questions the man, Wendy responded, perhaps because he felt guilty: "If your name is Charles?" Guess stupid, I thought, but the man's reply.
"Instead," he said.
Wendy thought for a bit. "Edgar."
"No, not one."
Jason joined guess. "David?"
"No," said the man.
Then Aaron, with a sound quietly, said: "Arthur."
We were surprised.
I could see the anger that was hammered out in the face of Arthur, but Aaron is older with a larger body of Arthur; and when he responded now, then the male will know who he is. We realize now that the man was listening to everything from the bottom of the well — the roar of our breath and our body's every move.
Aaron did not look at Arthur, or whoever, and slowly he mentions all of our names one by one.
We stared at her with a body shaking, our faces like the faces of the audience attending the circus performances of horror. Our eyes staring wide; and I remember how that anger explodes in my chest when Aaron mentions my name.
Now the man knows who we are, remember our names.
......
This short story demonstrates how kids are not responsive on the suffering that is going on about them and even they only satisfy their curiosity. And then took turns asking the question-the question that koyol with them.
How ahkir stories from this story, how did the fate of man in the well there? Come read the short story "The Man In The Will" is the friend of steemian.
Never passing friend kan an opportunity to help othe
*****
Selamat malam sahabat steemiean semua...
Sahabat Steemian malam ini izinkan saya mengulas sebuah cerpen yang sangat menarik, mencekam, menggemaskan, tentunya sarat pesan moral.
Cerpen yang berjudul “The Man In The Will” (Lelaki dalam Sumur), Karya Ira Sher. Mengisahkan sekolompok anak-anak yang menemukan seorang lelaki yang terjebak di dalam sumur tua. Anak-anak itu Windy, Aauro, Athur, Windy, dan jadonSelepas pulang sekolah mereka selalu bermain di luar rumah, hingga mereka menemukan suara seorang lelaki di dalam sumur tua yang gelap. Lelaki dalam sumur memohon kepada anak-anak agar mereka mencari tangga, tali atau pulang memberi tahu kepada orang mereka. Namun, kepolosan anak-anak berakhir dengan keputusasaan sang lelaki. Anak-anak itu malah merahasiakan keberadaan lelaki itu pada orang tua mereka, hal itu karena mereka takut dan menganggap hal itu tidak perlu mereka lakukan.
Dari awal cerita ini sudah sangat jelas dan menantang pembaca untuk melanjutkan bacaannya dengan hati waswas. Sebuah konflik yang berhasil dibangun oleh Ira dengan lugas, menyangkut moral antara menolong atau tidak menolong. Dari kisah ini jelas mengelompokkan antara moral anak-anak dengan orang dewasa, mengapa Ira mengambarkan dunia anak-anak begitu kejam? Disinilah semua dunia manusia dewasa dan anak-anak punya takaran masing-masing. Tentu kita tidak bisa menyalahkan cara berpikir anak-anak yang begitu polos dan tak tak ada rass perduli serta tanggung jawab. Di sini lah Sher berhasil memberi kita pesan bahwa kita bersikap seperti anak-anak yg kerab mementingkan kepentingan pribadi dari orang lain.
Berikut petikan dialognya;
“Sana, laporkan pada orang tua kalian bahwa ada orang yang terperangkap didalam sumur. Suara laki-laki itu serak.
Kami diam, tapi kali ini tak ada dari kami yang bergerak atau berdiri. Salah satu dari kami, kalau tidak salah Jason memanggil kedalam sumur.
“Halo, gelapkah di dalam sana?—lalu beberpa saat kemudian—Apakah kau bisa melihat langit di dalam sumur?”
Dialog dalam paragraf ini menggambarkan betapa dunia anak-anak tidak memahami kedaan. Ada seseorang yang sangat membutuhkian bantuan. Sungguh cerita ini penuh dengan pesan moral dimana keputusan melakukan kebaikan hilang dan menguap oleh rasa penasaran, takut dan emosi tanpa ada pertimbangan. Yang dilakukan oleh anak-anak itu adalah tetap membiarkan lelaki itu berumah di sumur dengan membawa nya makanan setiap hari. Dan melemparkan makanan serupa hewan peliharaan mereka.
Cerpen ini hanya bersetting antara rumah dan sumur, namun mampu membangun emosi dengan tanpa tergesa-gesa. Ini menyangkut dengan nyawa, konsekuensi, dan sikap yang harus diambil yang dihadapkan pada dunia anak. Tokoh aku, Aaron, Athur, Jason selain membuat kisah ini mencekam tapi juga berhasil membuat pembaca tersenyum karena tingkah mereka yang polos. Di saat mereka merasa takut diketahui indetitas mereka oleh lelaki asing itu di dalam sumur.
Seperti dialog pada paragraf di bawah ini;
......
" Tak ada suara yang keluar dari dalam sumur selama beberapa saat, kecuali suara tas kain yang bersinggungan dengan batu, serta suara langkah kaki laki-laki itu di dasar sumur.
Tak lama setelah itu, ia mengangkat suaranya dengan nada sopan, “Aaron, menurutmu siapa namaku?”
Aaron yang sedari tadi diam saja menoleh ke arah kami semua. Kami tahu dia ketakutan; jemarinya menarik-narik kerah kemeja yang ia kenakan. Sebelum ia sempat menjawab pertanyaan laki-laki itu, Wendy menyahut, mungkin karena ia merasa bersalah: “Apakah namamu Charles?” Tebakan bodoh, pikirku, tapi laki-laki itu menjawab.
“Bukan,” katanya.
Wendy berpikir sebentar. “Edgar.”
“Bukan, bukan.”
Jason ikut menebak. “David?”
“Bukan,” kata laki-laki itu.
Kemudian Aaron, dengan suara pelan, berkata: “Arthur.”
Kami terkejut.
Aku bisa lihat amarah itu terpatri di wajah Arthur, tapi Aaron berusia lebih tua dengan tubuh lebih besar dari Arthur; dan bila ia menyahut sekarang, maka laki-laki itu akan mengetahui siapa dia. Kami sadar sekarang bahwa laki-laki itu mendengarkan segalanya dari dasar sumur — deru napas kami dan setiap gerakan tubuh kami.
Aaron tidak memandang Arthur, atau siapapun, dan perlahan-lahan ia menyebut semua nama kami satu per satu.
Kami menatapnya dengan tubuh gemetar, wajah kami seperti wajah para penonton sirkus yang sedang menghadiri pertunjukkan horor. Mata kami terbelalak lebar; dan aku ingat bagaimana amarah itu meletup dalam dadaku saat Aaron menyebut namaku.
Sekarang laki-laki itu tahu siapa kami, mengingat nama kami.
......
Cerpen ini menunjukkan betapa anak-anak tidak tanggap pada penderitaan yang sedang terjadi di sekita mereka malah yang mereka hanya memuaskan rasa ingin tahu mereka. Lalu bergantian bertanya dengan pertayaan-pertayaan koyol mereka.
Bagaimana ahkir cerita dari cerita ini, bagaimana pula nasib lelaki dalam sumur sana? Ayo baca cerpen " The Man In The Will” ini sahabat steemian.
Jangan pernah sahabat lewat kan kesempatan menolong orang lain yang butuh bantuan kita. Melewatkan, menyia-nyiakan kesempatan berbuat akan membuat kita menyesal seumur hidup karena perbuatan buruk selalu akan berbekas didalam hati sekalipun kita berusaha menutupinya.
****
Catatan; cerita bertajuk “The Man in The Will” ini, karya Ira Sher pertama kalinya di terbitkan oleh Chicago Review tahun 1995. Ira Sher adalah penulis kebangsaaan Amerika Serikat. Karya-karyanya adalah “gentlemen of Space” (Novel) dan “Singer” (Novel). Selamat memburu buku-buku sastra terbaik sahabat Steemian!
Sekian dulu ya ulasan sederhana dari @nasrol, semoga tidak mengecewakan.
Terima kasih kepada Kurator Indonesia @aiqabrago dan @levycore dalam meningkatkan pengguna steemit di Indonesia, teamwork NSC siap berkontribusi untuk membangun perkembangan steemit Indonesia.
Dan terima kasih saya kepada semua member NSCbot
Team Work NSC
@binjeeclick @abunagaya @steem77 @safwaninisam @bukharisulaiman @bukhairidin @munawir91 @rayfa @enzasteem @dodybireuen @fujaxxi @ridwant @taministy
Spesial Thanks To
@rismanrachman @teukukemalfasya @mushthafakamal @dilimunanzar @steemvest17 @silvia @hasanuddin @agamsaia @barzah @ayijufridar
Salam Steemit Indonesia
Salam NSC (Nanggroe Steemit Community)