***
<center>https://cdn.pixabay.com/photo/2016/10/30/05/43/aec-1782427_640.jpg</center>

<center>[Source image : Pixabay.com](https://pixabay.com/en/boys-school-teacher-education-asia-1782427/)</center>

***


Judging from the role of the teacher as a profession, then the word "teacher" can be interpreted as a person whose job is to teach, educate, train and guide, and provide positive examples both in terms of behavior and deeds. So that this profession can really bear human beings who are devoted to God Almighty, have intelligence and skill, have noble character and strong personality, and have a high spirit of nationality, which will later grow into human development people who can build himself and be jointly responsible for the development of his nation.

The responsibilities of a teacher as described above are very heavy when compared with any profession.

Nevertheless, in further developments there is a shift in value to the profession of a teacher. Some people think that teachers are only individuals whose job is to teach and convey science alone.




In this context, the teaching profession is like a factory worker whose routine tasks only process raw materials into finished goods. When the product is deemed to have been completed (final) then finished his work. Students in this regard tend to be regarded as ready-made products. Thus the process of character formation and personality as outlined in the objectives of national development will be released by itself.

Given this kind of problem, it is not surprising that there are some teachers who have a tendency to let go of their identity. They assume that the teaching profession is no longer something to be proud of.

Based on this fact, it is necessary for teachers and prospective teachers to look back on such noble duties and responsibilities. and at the same time restore it to the real portion. Thus what we expect especially in relation to the image and profession of a teacher is not just a blank slogan.

 ![image](https://img.esteem.ws/l85zziw59r.jpg)

The profession of a teacher is truly a profession that is proud and deserves to be proud of.

The waning of teachers' image and profession is inseparable from the circumstances that accompany it. As an illustration, the law asserts that education is a shared responsibility between government / school, parents and society. But the reality is quite different. Parents or communities tend to shift their son's education responsibilities to teachers at school. When their daughters fail, they do not hesitate to accuse teachers of being responsible. Ironically, when their sons and daughters succeed successfully, teacher involvement and roles are hardly ever mentioned.

Why does this happen? This is a question that constantly disturbs the teachers in the field. The answer lies in individuals who hold the profession as teachers. They must try to restore their position in accordance with their respective portions.

***

Ditinjau dari peranan guru sebagai profesi, maka kata ”guru” dapat diartikan sebagai orang yang pekerjaannya mengajar, mendidik, melatih dan membimbing, serta memberikan contoh-contoh yang positif baik dalam segi tingkah laku maupun perbuatannya. Sehingga profesi ini benar-benar dapat melahirkan manusia-manusia yang bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, memiliki kecerdasan dan keterampilan, mempunyai budi pekerti luhur dan kepribadian yang kuat, serta memiliki semangat kebangsaan yang tinggi, yang nantinya akan tumbuh menjadi manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama-sarna bertanggung jawab atas pembangunan bangsanya.

Tanggung jawab seorang guru sebagaimana digambarkan di atas memang sangat berat jika dibandingkan dengan profesi manapun. 

Namun demikian, dalam perkembangan lebih lanjut terasa adan nya pergeseran nilai terhadap profesi seorang guru. Sebagian masyarakat ada yang beranggapan bahwa guru hanyalah individu yang tugasnya mengajar dan menyampaikan ilmu pengetahuan saja.

Dalam konteks ini, profesi guru tak ubahnya seperti pekerja pabrik yang tugas-tugas rutinnya hanya mengolah bahan mentah menjadi barang jadi. Manakala produk tersebut dianggap telah selesai (final) maka selesai pulalah tugasnya. Para siswa dalam hal ini cenderung dianggap sebagai produk yang siap pakai. Dengan demikian proses pembentukan watak dan kepribadiannya sebagaimana digariskan dalam tujuan pembangunan nasional akan terlepas dengan sendirinya. 

Dengan adanya permasalahan semacam ini, tak mengherankan apabila ada sebagian guru yang memiliki kecenderungan untuk melepas jati dirinya. Mereka beranggapan bahwa profesi guru bukan lagi merupakan sesuatu yang membanggakan.

Berdasarkan kenyataan ini, perlu kiranya para guru maupun calon guru untuk melihat kembali tentang tugas dan tanggung jawabnya yang demikian mulia. dan sekaligus mengembalikannya pada porsi yang sesungguhnya. Dengan demikian apa yang kita harapkan khususnya yang terkait dengan citra dan profesi seorang guru bukan hanya slogan kosong belaka. 

Profesi seorang guru benar-benar merupakan suatu profesi yang membanggakan dan patut untuk dibanggakan. 

Memudarnya citra dan profesi guru tidak terlepas dari situasi dan kondisi yang menyertainya. Sebagai gambaran, dalam UU ditegaskan bahwa pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah/ sekolah, orang tua dan masyarakat. Akan tetapi kenyataannya cukup berbeda. Para orang tua atau masyarakat cenderung mengalihkan tanggung jawab pendidikan putra-putrinya pada guru di sekolah. Manakala putraputrinya mengalami kegagalan, mereka tak segan-segan menuding guru sebagai pihak yang bertanggung jawab. Ironisnya, manakala putra-putri mereka berhasil dengan sukses, keterlibatan dan peran guru hampir tidak pernah disebut-sebut. 

Mengapa hal ini bisa terjadi? lni merupakan pertanyaan yang senantiasa mengusik sanubari para guru di lapangan. Jawabannya terpulang pada individuindividu yang menyandang profesi sebagai guru. Mereka harus berusaha untuk mengembalikan posisinya sesuai dengan porsinya masing-masing.