![20210526_130057.jpg](https://cdn.steemitimages.com/DQmaTeukQPY51WcEJnhUweBaVFGJx8PrUAiooJCA1VTJqWW/20210526_130057.jpg)


Setelah lulus SD, entah tahun berapa saya tidak ingat, saya dan beberapa teman sebaya saya di kampung diantar oleh orang tua ke salah satu Pondok Pesantren di Samalanga, Bireuen. Sesaat sebelum berpisah, ibu dan ayah kami semua menangis, entah karena terharu bangga atau karena senang sudah jauh dari kami anak-anaknya yang super bandel ini. Tidak bertahan lama, belum setahun penuh kami yang saat itu berlima, pulang semuanya dan tak kembali ke Pondok lagi. Sungguh kasian para orang tua kami, kami semua baru sadar sekarang saat sudah memasuki usia 25 tahunan. 

Berbeda dengan adik saya, adik saya yang satu-satunya di Indonesia bahkan di Dunia yang benar-benar adik yang dikandung mama saya. Dia begitu betah tinggal di Pondok Pesantren. Namanya Muhammad Abrar, lahir pada tahun 2002 di rumah tempat saya dilahirkan juga. 



![20210526_101936.jpg](https://cdn.steemitimages.com/DQmfH9k6Zm82ucFktMsjKfm1wWZFZpcBNt1YY7KE8xbDqTB/20210526_101936.jpg)


Sejak kecil dia sudah kelihatan bersungguh-sungguh menuntut Ilmu Agama, saat masih duduk di Bangku Sekolah Dasar saja dia sudah sering mendapatkan Juara di balai pengajian, sering menang perlombaan MTQ cabang Pidato dan Azan. Dalam hal ini sedikit ada persamaan dengan saya masa kecil, walaupun besarnya saya jauh berbeda. 

Memasuki usianya yang semakin bertambah, diapun melanjutkan pendidikan formal ke tingkat Sekolah Menengah Pertama tepatnya di MTsN Beureunuen yang bersebelahan dengan Madrasah Aliyah Negeri Beureunuen yang sekarang berubah menjadi Madrasah Aliyah Negeri 2 Pidie. Saat itu dia pun lebih menghabiskan waktunya sepulang sekolah, baik sore maupun malam untuk menimba ilmu Agama di Pesantren yang terpaut 2 KM dari rumah. Diapun menambah koleksi juaranya di cabang Pidato, Qari dan Azan, beberapa kali pernah menjadi Muazin di Masjid dekat rumah pada waktu ibadah shalat Jumat tiba, juga pernah dipercayai menjadi pembaca Ayat Suci Al-Quran pada Dakwah di beberapa tempat di Pidie.
Setelah menamatkan Sekolah di MTsN Beureunuen, dia minta diantarkan ke Pesantren atau **Dayah Abu Lueng Ie** yang memiliki nama lengkap Darul Ulum Abu Lueng Ie. Dayah ini didirikan pada tahun 1956 dan berjarak 500 meter dari Simpang Tujuh Ulee Kareng, Kota Banda Aceh. Dayah ini juga merupakan pusat Suluk di Aceh, khususnya Aceh Besar dan sekitarnya. Darul Ulum Abu Lueng Ie ini merupakan Dayah yang didirikan oleh salah satu Murid Kesayangan Al-Mujaddin Abuya Muda Waly yang bernama Teuku H. Usman Al-Fauzi. 


![20210526_110820.jpg](https://cdn.steemitimages.com/DQmVacof5yz5zv19ZZ7XLWgPXdPDMa23t3AmR5yFSChkUrR/20210526_110820.jpg)


Setelah sekitar 4 tahun menetap dan betah di sana, adik saya ini berkeinginan pindah ke Pondok Pesantren MUDI Mesra Samalanga. Pondok Pesantren yang sudah sangat terkenal ini sudah banyak melahirkan Ulama-ulama dan para Tgk atau ustad di banyak daerah. Kami pikir kalau memang itu keinginan sendiri, tidak masalah dia pindah, asalkan harus berjanji bisa betah dan sukses menjadi penerang Nusa dan Bangsa khususnya di Keluarga kami. 

Tepat hari Rabu kemarin, saya serta kedua orang tua saya dan ikut serta juga abang saya yang pertama sama-sama mengantar adik kami ini ke Pondok Pesantren MUDI Mesra Samalanga. Kami berharap betah dan sukses menjadi Ulama Muda masa depan. Aamiin.


## Terima kasih telah membaca ketikan yang biasa saja ini! 

<center>![IMG-20180309-WA0049.jpg](https://steemitimages.com/DQmSKB94uqVmk2XDWtZMK7G7xMT4ajS2KYAwKynrNr22YUU/IMG-20180309-WA0049.jpg)</center> 

<center>https://steemitimages.com/DQmPYgPAdvBaagASJ35Q7b43jeBPh1pgXiFfQSDyZpGw57T/gif-ras.gif</center>