![](https://cdn.steemitimages.com/DQmbHZtJfT8jZGY9V6AXZodjN8S4Mdr9KzwaEPxbF5RnRMH/image.png)

Susu mungkin salah satu jenis makanan yang paling banyak di catut namanya. Belum lagi habis rasa penasaran publik bahwa benarkah dua permen milkita sama dengan segelas susu, kini kabar terbaru menyeruak kepermukaan. Apalagi kalau bukan fakta mengejutkan tentang susu kental manis (SKM) yang ternyata manisnya cuma dibibir saja. Anu, maksudku ternyata SKM itu justru ga ada susunya. *What?*

Kontan kabar itu membuat netizen terhenyak. Mereka yang selama ini rutin minum SKM jelas merasa tertipu. Padahal jika dipikir-pikir, hampir semua dari kita menganggap SKM adalah secercah harapan untuk bisa hidup dengan pola konsumsi 4 sehat 5 sempurna seperti yang dianjurkan pemerintah. Sudah murah, enak pula. Bahkan banyak teman kampus saya dulu *nyetok* SKM kalengan ini setiap dapat kiriman bulanan sebagai jaminan tercukupinya asupan gizi. *Eh*, rupanya sekarang muncul kabar kalau SKM itu tak lebih dari sekedar pemanis dan perasa saja. Berarti kawan kuliah saya itu dulu tiap malam minumnya bukan susu, tapi air gula. 

Kabar bahwa SKM itu ternyata ga mengandung susu itu berawal dari pernyataan yang dikeluarkan BPOM sendiri. Pernyataan itu ditegaskan oleh badan yang ngurusin obat dan makanan tersebut dalam surat edaran bernomor HK.06.5.51.511.05.18.2000 tahun 2018 tentang 'Label dan Iklan pada Produk Susu Kental dan Analognya (Kategori Pangan 01.3). Dan netizen seperti biasanya langsung rusuh menanggapi issu ini. Berbagai komentarpun mengucur deras di berbagai sosial media. 

Ada netizen yang menelan mentah-mentah informasi itu, namun ada juga yang bersikap seolah tidak percaya. *Lha* gimana, rasanya aja jelas susu sekali, masa iya ga ada susunya? Mungkin begitu pikir mereka. Pepatah **lembu punya susu, sapi punya nama** ternyata kini bertambah satu kalimat: **SKM cuma nyatut aja**. Udah kaya Papa aja nyatut-nyatut nama biar dapat saham.

![](https://cdn.steemitimages.com/DQmXByriCDjTp48jEK1kSUWqTUUYpZmowyraeK6vvWAz3gn/image.png)

Hingga pada akhirnya, BPOM merasa harus melakukan klarifikasi terkait isu ini. Soalnya hal tersebut tidak boleh menjadi polemik yang berlarut-larut. Kasian Masyarakat, udah ketipu sama gerakan #2019gantipresiden yang ga ada Calon Presidennya, sekarang ditambah lagi dengan kabar SKM yang ga ada susunya. Meski kita sudah tahu sejak dulu kalau minyak angin itu ga ada anginnya, tapi tetap saja BPOM merasa harus bertindak.

Kepala BPOM Penny K Lukito menjelaskan bahwa sebenarnya SKM itu merupakan produk olahan susu. Jadi susunya itu di-evaporasi dan melalui proses kondensasi sehingga menjadi kental lalu ditambahkan gula. Jadi lemaknya itu terkonsentrasi dan ditambah gula. Begitu katanya seperti yang saya kutip dari laman Tribunnews.com. Jadi melalui klarifikasi tersebut BPOM berusaha menjelaskan bahwa SKM itu bukan tidak ada susunya sama sekali.

Namun BPOM menegaskan kalau SKM itu tidak boleh dijadikan sebagai minuman penambah atawa pelengkap gizi. Meski berlabel susu dan memiliki rasa yang sangat susu sekali, SKM tidak boleh dikonsumsi dengan cara diseduh selayaknya susu. Penggunaan SKM hanya diperbolehkan sebagai penambah citarasa susu dalam makanan. Seperti misalnya untuk bahan baku puding atau ditambahkan dalam segelas kopi biar namanya jadi sanger. Boleh juga sebagai toping roti tawar yang kamu jadikan sebagai sarapan tiap pagi. Soalnya, dengan kandungan pemanis yang sebegitu besar SKM justru berbahaya jika dikonsumsi seperti susu pada umumnya. Saya kurang mengerti soal gimana takaran gizinya, tapi yang jelas BPOM sudah melarangnya. 

BPOM juga mengimbau produsen SKM untuk mencantumkan peringatan bahwa produk tersebut tidak cocok dikonsumsi oleh bayi berusia dibawah 2 bulan. Selain itu, iklan SKM tidak boleh ditampilkan pada saat-saat jam tayang program anak-anak. Label dan Iklan SKM juga tidak di izikan menampilkan anak-anak yang belum berusia 5 tahun.

Waah… Berarti kedepan ga akan ada lagi iklan lucu dan gemesin serupa *”ini teh susu”* kaya yang dulu-dulu. 

![](https://cdn.steemitimages.com/DQmRUYBPRKP8AeXKVGgh8Hv3LxLHXRaaajmTf4Ma37BGjXV/image.png)

Banda Aceh, 10 Juli 2017
Salam Manis

@senja.jingga