------
![discordance-798855_640.jpg](https://cdn.steemitimages.com/DQmW97ch3MXzniBmLiAPwJ7Mu66dpx1Kb9FhGQWerzmc8EE/discordance-798855_640.jpg)
###### [Pixabay](https://pixabay.com/illustrations/discordance-ambivalence-ambiguity-798855/)
---------
-----

<div class="text-justify"> 
<div class="pull-left"></div>

Ada beberapa orang yang kita jumpai dalam keseharian kita mereka akan dengan mudahnya berkata "hari ini saya sangat bahagia" namun faktanya mereka menutupi kesedihan yang dirasakan dengan ungkapan tersebut, secara ilmiah hal di sebutkan sebagai sabotase diri, membiarkan diri terlibat dalam ilusi kehidupan yang tidak ada ujungnya.

Saya yakin banyak dari anda tidak akan pernah mengetahui kebenaran ini, karena kebanyakan orang yang sedang menyabotase diri tidak menunjukkan sikap merajuk sambil berjalan, mereka menunjukkan sikap tenang dan juga memperlihatkan senyuman indah, sisi lainnya memang hal ini bagus karena mampu menunjukkan sikap tenang ketika menghadapi hari berat, namun ketika seorang tersebut berubah kita akan beranggapan bahwa itu kepribadian dia yang tersembunyi padahal faktanya kita telah melupakan sikap sabotase diri yang dia lakukan selama ini.

Wajib bagi setiap kita untuk memahami tanda-tanda tidak bahagia yang tersembunyi di balik tabir karena dengan cara ini kita akan dengan mudah dapat memperdalam empati kita, di atas segalanya kita akan sangat-sangat mudah memahami diri sendiri dan menjauhi diri kita sendiri dari yang namanya sabotase diri, selain daripada itu kita akan memiliki hubungan sosial yang baik, cinta yang ramah, kesehatan, keuangan dan yang penting kualitas umur yang kita miliki apakah itu untuk jangka pendek maupun untuk jangka panjang.

Beberapa waktu yang lalu saya pernah menjumpai seorang pasangan kekasih muda di pasar belanjaan rempah-rempah saya perhatikan mereka sedang menjalani fase yang sulit untuk hubungan mereka, saya menemukan media sosial istrinya dia mengeluh tentang suaminya di sana, istrinya mengeluh tentang perubahan drastis yang terjadi pada suaminya yang dulu suaminya di kenal kepribadian yang ramah namun belakangan dia menjadi seorang yang tertutup bahkan untuk istrinya, dia hanya di kamar tidak berinteraksi sosial pergi kerja dan kembalinya dia langsung ke kamar dan berdiam diri di sana.

Memang dapat di pahami oleh setiap pengikut media sosial mereka, bahwa di mana istri sedang berada di fase tidak senang terhadap tingkah laku sang suami, karena selama ini dia kurang mendapatkan perhatian dari suami, tidak membatunya dalam pekerjaan rumah, ironisnya mereka bertengkar hampir setiap hari dan pada akhirnya mereka bercerai dan hanya tersisa luka yang dalam.

Akibat keluhan istri di media sosial pihak keluarga suami akhirnya membawa dia ke rumah sakit untuk memastikan kesehatan mental, setelah di periksa ternyata suami menderita depresi akut, namun semua orang tercengang karena dia mampu menunjukkan sikap tenang dan menebarkan senyuman ketika melalui fase yang buruk, inilah efek buruk yang bakal di dapatkan dari sabotase diri, sangat penting bagi kita untuk memeriksa kedalam diri dan memastikan seluruh bagian mental kita baik-baik saja.

Sekitar lima tahun yang lalu saya pernah berada di fase yang tidak bahagia bahkan saya sendiri tidak tahu jika saya sedang tidak bahagia, saya tidak memiliki kesadaran dan tingkat emosional untuk menafsirkan semua kejadian yang telah  saya lewati kepada diri saya sendiri, saya adalah seseorang yang happy fun, dan anda tidak akan pernah bisa menebak kondisi sebenarnya yang sedang terjadi.

Efek buruk yang terjadi ketika saya melewati fase buruk itu adalah saya menjauhi keluarga dan saya hanya mengikuti hobi bodoh saya, dan saya terjebak di sana, keluarga saya berhak untuk memarahi, namun saya tidak memiliki waktu untuk menikmati kebersamaan, saya tidak sadar bahwa saya sedang berada di fase ketidakbahagiaan hanya saja saya di tipu oleh ilusi saya sendiri.

Empati adalah senjata yang kuat, pertajam mata anda untuk melihat dan merasakan apa yang sedang terjadi dan anda dapat dengan mudah menemukan penyebab ketidakbahagiaan yang ada di dalam diri anda.

Sabotase diri adalah hal buruk yang mungkin setiap kita pernah melakukannya, namun yang perlu di ketahui adalah sabotase diri adalah bom waktu seiring perjalanan waktu dia akan meledak dan menghancurkan seluruh hari indah anda, jadi sangat penting bagi kita untuk menyelam kedalam diri dan keluar dari fase menyabotase diri sendiri.

Sampai jumpa teman-teman semuanya kita akan kembali berjumpa di lain kesempatan dengan topik yang berbeda.

Salam hormat @steemadi


![Gr7d242AAPKdHsv38E62dikXDSFLLH7S1ZjNruB7UYasXL7q6d4J2DHqtXqRjgcs4TWcFDHqV1aB6dXREcnrahCr16QK9f7BGYPmGUCspE33x9Z3dCJ58jpo81kviVtcTCXWqszhBF4tnqWpsHu3DQqbtwWGaf18yT4SSpAxumgZGwHktTY.png](https://cdn.steemitimages.com/DQmPbVfFwKwo9rPXFeupK1JU3gFD7pzCzY2bNb98TATVGbB/Gr7d242AAPKdHsv38E62dikXDSFLLH7S1ZjNruB7UYasXL7q6d4J2DHqtXqRjgcs4TWcFDHqV1aB6dXREcnrahCr16QK9f7BGYPmGUCspE33x9Z3dCJ58jpo81kviVtcTCXWqszhBF4tnqWpsHu3DQqbtwWGaf18yT4SSpAxumgZGwHktTY.png)

<center>@steemchiller @justyy @puncakbukit @exnihilo.witness @xpilar.witness</center>