Assalammualaikum ya ahlil steem,..

Keyakinan akan sesuatu tindakan itu perlu, rasa perduli antar sesama itu juga penting. bagaimana kita melakukan sesuatu   tapi merugikan orang lain, membuat orang lain tersinggung bahkan marah. Namun dalam bisnis hal ini tidak selalu menjadi hal yang utama, sering bisnis terlihat kejam bahkan tidak ada respek sama sekali. Dimana keuntungan menjadi hal utama dalam berbisnis walaupun tidak selalu begitu.

Dalam praktek kita sering melihat orang-orang berbisnis dengan menggunakan segala cara atau menghalalkan segala cara, bahkan di sekitar kita sering menjumpai cara-cara curang baik kasat mata maupun tak kasat mata. saling jatuh-menjatuhkan semata-mata untuk keuntungan sendiri. Dalam mencari keuntungan juga sering kita jumpai saling "memijak kepala orang lain" hanya untuk meraih posisi yang lebih tinggi, disini akan muncul sifat Manusia yang disebut dengan tamak.

Persaingan bisnis menjadi tidak sehat, namun kebanyakan kita tidak memperdulikan cara-cara curang tersebut, bahkan menganggap itu adalah jalan yang benar. Kita mungkin saja menjumpai seorang pebisnis jatuh sejatuh-jatuhnya sampai gembel padahal satu tahun yang lalu dia adalah pebisnis hebat dan luar biasa kekayaannya, atau malah sebaliknya ada orang yang dihina karena kemiskinannya dalam berbisnis dahulu, kini luar biasa jaya sejaya-jayanya.

![kekayaan.jpg](https://cdn.steemitimages.com/DQmV1GpeJqXGs8oUYCf5hvD6XFEMAg89QwfYE6zxyDnwvKL/kekayaan.jpg)
[image source](https://teguranfirman.blogspot.com/2016/12/orang-tamakserakah-lupa-akan-tuhan.html)

Terlalu banyak faktor  yang membuat itu semua terjadi, dari persaingan bisnis sehat hingga bisnis bejat. Sebagian orang dapat mengambil pelajaran sebagian lagi terus terjerembab dalam lubang penyesalan dan kenistaan. Semua orang ingin hidup "enak" didunia ini, mengejar segala materi hingga tak ingat waktu. Serasa matahari begitu cepat terbit dan terlalu cepat tenggelam,  satu hari 24 jam tidaklah merasa cukup mengejar itu semua. 

>Kesenjangan antara si miskin dan si kaya terus timpal, sunggguh tajam dan kentara. 

Saat semuanya telah dicapai maka seknyong-konyong mautpun datang tanpa bisa ditunda walau hanya sedetik, saatnya meninggalkan semua yang telah dicapai selama ini, harta, kedudukan, kehormatan, dan orang-orang yang disayangi. Tak satupun dibawa setelah mati, walau sebagian orang yang tidak terima kenyataan membawa serta harta kedalam lahat, tiadalah berguna sesunggguhnya.

Buruj ck 

lantai 2 12/02/2020