<center>![0aa.jpg](https://res.cloudinary.com/hpiynhbhq/image/upload/v1521385918/adfudiyktcjqi2jdorsn.jpg)
</center>
<em><a href="https://www.google.co.id/search?q=lukisan+abstrak+binatang&dcr=0&tbm=isch&tbo=u&source=univ&sa=X&ved=0ahUKEwjd157IjvbZAhUXSI8KHffZCpYQsAQIKw&biw=1366&bih=662#imgrc=cI3Op-RL96CswM:">source</a></em></center>

Beribu-ribu tahun berlalu, sampailah kau pada kelam 
mimpi, kegagapan dunia mirip angan-angan gugup orang 
gila yang seketika dirinya musnah lenyap, lalu timbul 
tenggelam dalam keadaan polos telanjang. Kau pun pilu 
menyeru tentang ngilu langit, tentang resah awan, tentang 
gundah gunung, tentang liar binatang, dan tentang orang-
orang yang buang hajat sembarangan di sungai.

Seperti tersesat, kauluruskan jalan silang pulang yang
terabaikan, tak arah, tak bertanda, selain jejak setapak 
yang tertinggal di semak sehabis dikencingi binatang liar.
Kau terlihat seperti bicara bukan-bukan bagai nabi palsu
yang berkali-kali dikutuk Tuhan, menjelaskan tentang 
wujud tak pasti yang telah terbukti bahwa ilusi bukanlah 
khayalan, yang kebenarannya bisa kau genggam remas 
dengan tangan sampai runyam.

Kau sendiri, tetap sunyi, biarpun Tuhan yang kau yakini 
ada bersama, melihatmu dengan senyum menggoda, ada 
kalanya tertawa. Tak ada gunanya meratapi dunia, kau pun 
datang atas panggilan jiwa, tergesa-gesa serupa orang 
yang memenuhi panggilan alam, demi pengabdian 
pada gemuruh langit, pada sunyi bumi, pada teduh 
tumbuhan, dan pada gundah tanah, yang segera menghapus 
jejakmu.

Sejauh itu pula kau mengelana, menempuh hingga ke tepi 
sunyi paling dalam di keramaian pasar, di kegaduhan kota, 
dan di kesenyapan gunung, dengan berpegang teguh pada 
tumpuan tak utuh. Kau goyah dalam gemuruh, meraba-
raba, bertanya-tanya tentang bayangan siapa yang sedang 
berkeliaran di rimbun semak-semak belukar, melangkah di 
antara tumpukan kotoran manusia; adakah dia itu musafir, 
sufi, aulia, atau orang gila?

 (Lhamlhok City, 1 Januari 2016)

***
***
# Breech breasts
<center>![0aa.jpg](https://res.cloudinary.com/hpiynhbhq/image/upload/v1521385918/adfudiyktcjqi2jdorsn.jpg)
</center>
<em><a href="https://www.google.co.id/search?q=lukisan+abstrak+binatang&dcr=0&tbm=isch&tbo=u&source=univ&sa=X&ved=0ahUKEwjd157IjvbZAhUXSI8KHffZCpYQsAQIKw&biw=1366&bih=662#imgrc=cI3Op-RL96CswM:">source</a></em></center>

Thousands of years passed, you came to darkness
dreams, stuttering world-like fantasy nervous people
crazy who instantly disappeared then arose drown in 
a plain naked. You're sad calling about the sky, about 
the fretted cloud, about moucrossway wild animals,
people who defecate haphazardly in the river.

Like getting lost, walk the cross way home
neglected, directed, unmarked, in addition to footprints
which is left in the bush after being hit by wild animals.
You look like you're talking like a false prophet
which God has repeatedly condemned, explains 
the proven uncertainty that illusion is not an illusion, 
which you can truthfully grasp with hands to runyam.

You alone, remain silent, even God you believe
are together, seeing you with a seductive smile, there is
laughs at times. There's no point in lamenting the world, 
you too come on the call of the soul, hastily like people
who fulfill the call of nature, for the sake of devotion
on the roar of the sky, on the silence of the earth, on the 
shade plants, and on the depths of the soil, which 
immediately wipes your footprint.

So far you are wandering, going all the way to the edge
the deepest silence in the crowds of the market, in the 
noise of the city, and in the silence of the mountain, with 
a firm hold on non-intact pedestal. You're shaky in a rumble,
groping, wondering about who the shadow is wandering in 
the shrubs of bushes, stepped on between the piles of human 
waste; is he a traveler, sufi, aulia, or crazy?

 (Lhamlhok City, January 1, 2016)

***
***