![11880673_959332034087768_5353471639510423624_n.jpg](https://gateway.ipfs.io/ipfs/QmdVjKXERGr23LMaFtFaFSJE1523arCS6bUjALaBDcDmBW)


Dalam tulisan 10 hari yang lalu: "[Meukek, Bagaimana Sejarah & Asal Usulnya](https://busy.org/@feezgraphy/meukek-bagaimana-sejarah-and-asal-usulnya)" saya membahas tentang sejarah penamaan Meukek dan dari mana asal-usul orang Meukek, yaitu tanah kelahiran saya sendiri. Di situ saya menceritakan bahwa saya pernah mendengar dari seorang kawan, orang Meukek berasal dari Blang Bintang, Aceh Besar. Kemudian saya mencoba mencari titik temu kebenaran pendapat kawan saya tersebut dari kesamaan gaya berbahasa dan bicara orang Meukek dengan Blang Bintang.

>  *Pelafalan huruf "R" dan "L" dalam bahasa Aceh orang Meukek diucapkan samar-samar. Mereka mengucap dua huruf tersebut seperti huruf "غ" dalam huruf Hijaiyah. Hal ini sama seperti bahasa Aceh di Aceh Besar. Kita bisa mendengar bahasa Aceh orang Blang Bintang, Lampeuneurut, Samahani, Montasik, dan lain-lain jika bahasanya masih asli atau belum "dimodifikasi". Selain itu gaya bicara orang Meukek terdengar kasar, atau dalam istilah Aceh disebutkan "crah beukah". Jika sedang berbicara sesama orang Meukek maka terdengar seperti sedang marah-marah, padahal tidak. Hal ini juga persis seperti gaya bicara orang di sebagian besar wilayah Aceh Besar.*

![942200_573964079291234_760163185_n.jpg](https://gateway.ipfs.io/ipfs/Qma7yuypXZ3Hc3JBWQbmea8Lg6dnQamAEzbucTf2NA2cGY)

Kamis malam (13/4/2018) saya berbicara dengan Ayahwa Ngoeh (paman, abang dari ibu saya) melalui sambungan telepon seluler. Beliau saat ini berdomisili di Abdya. Ayahwa Ngoen memang sering menanyakan kabar saya di perantauan. Saya sudah sejak dari 2006 merantau di Banda Aceh.
![943125_573963352624640_45763580_n.jpg](https://gateway.ipfs.io/ipfs/QmUXd5kPMFwPkpnNiw9jbML25opCrKiYkab7QLvLQmrUyf)

Dalam percakapan tersebut saya menanyakan kepada Ayahwa Ngoeh tentang asal-usul keturunan keluarga kami. Beliau mengatakan Kakek kami (ayahnya ibu saya dan Ayahwa Ngoeh) masih berasal dari dalam kecamatan Meukek. Kakek dari Desa Jambo Papeun Meukek.  Kakek buyut kami (Ayahnya kakek) juga masih dalam kawasan Meukek. Keturunan di atas kakek buyut, Ayahwa Ngoeh tidak mengetahuinya lagi.

Sedangkan nenek berasal dari Air Berudang, Tapaktuan. Ayahwa mengatakan Nenek Buyut kami (ibu dari nenek)   berasal dari Blang Bintang, Aceh Besar. Namun sekarang tidak ada yang tahu lagi di desa mana dan sudah lama tak ada komunikasi lagi. Sehingga kami keturunan-keturunannya tidak kenal saudara-saudara leluhur kami di Blang Bintang. 

"Kakek Buyut juga berasal dari kawasan Banda Aceh-Aceh Besar. Namun tidak tahu lagi persis di desa atau kecamatan apa. Dulu beliau bersama nenek buyut merantau ke Aceh Selatan dan menetap di sana," ujar Ayahwa Ngoeh.
![1598005_675790599108581_700320971_o.jpg](https://gateway.ipfs.io/ipfs/QmUN5o7dCLW5me6tUGSVSn4dPb2FeH9nCptkEdQpoiWwGB)

Itulah sedikit penjelasan dari Ayahwa Ngoeh tentang garis keturunan kami dari jalur ibu. Hal tersebut sudah sedikit menjawab rasa penasaran saya. Ini sejalan dengan prediksi saya dalam tulisan sebelumnya bahwa orang Meukek berasal dari Blang Bintang. Informasi dari Ayahwa Ngoeh ini akan menjadi batu loncatan saya dalam menelusuri garis keturunan keluarga kami dan asal-usul keturunan orang Meukek. 
![28070793_1704995216188109_189528952675376165_o.jpg](https://gateway.ipfs.io/ipfs/QmWtVUW3jTsC7PjpCzP682vCPXGEnsKWWL2qXn8398KhTG)


Setelah mengetahui asal leluhur kami dari Ayahwa Ngoeh, saya ingin sekali mencari keluarga-keluarga dari garis keturunan leluhur kami tersebut di kawasan Aceh Besar, khususnya Blang Bintang. Saya ingin menyambung tali silaturrahmi yang telah lama terputus tersebut dan menelusuri lebih dalam tentang leluhur saya.

Jika pembaca adalah warga Blang Bintang atu sekitarnya, silahkan komen di kolom komentar di bawah ini. saya sekarang berdomisili di Kota Banda Aceh. Mungkin kita satu leluhur. hehe.