![IMG_20200913_210607.jpg](https://cdn.steemitimages.com/DQmRRoiAaizkoCNkYk8ugQ9gbFE47MgoWH5B72w8RCdcwgs/IMG_20200913_210607.jpg)<hr>
**<p><div class="text-justify">Apa yang harus aku tulis untuk wanita dipanggil ibu ?**
**Terkadang bingung bercampur terharu.**
**Sosok ibu artis yang nyata dalam kehidupan kita, tanpa kita sadari perannya tak ada yang mengetahui.**
**Saat ibu berlakon, terkadang ibu jadi anak-anak hanya untuk menghibur anaknya.**
**Ibu juga jadi terkadang terlihat kuat di hadapan kita, padahal ia sedang menangis, saat bahagia pun ibu menangis hanya karena terharu.**
**Bagaimana dengan ibu kalian ?**
**Yang ku tahu tentang ibuku, dia wanita biasa lumrah seperti ibu biasanya.**
**Terkadang ibu jahat dimataku hanya karena aku harus memenuhi kewajibanku sebagai anak, aku harus sekolah di pagi hari dan harus menjaga adikku di sore hari dan malam harinya aku di tugaskan mengaji ke rumah guru ngajiku.**
**Seperti itulah aktivitasku setiap hari.**
**Peran ibu sangat penting dalam setiap anak termasuk aku, andai ada yang menyuruhku merangkai kata-kata untuk ibu pasti habis tinta namun takkan habis ulasan untuk ibu.**
**Saat aku kecil, aku sering mendengar ibuku mengayun adiku sambil membaca shalawat, atau sering di sebut oleh masyarakat Aceh, "Ratep atau peu ayon aneuk." (lagu yang di nyanyikan saat meniduri anak-anak).**
**Yang di nyanyikan ibuku bukanlah lagu yang ada di tv-tv, melainkan sebuah nasehat yang menyentuh hati.**
**Sebuah lagu yang tak akan di nyanyikan oleh penyanyi manapun walau sekarang sudah banyak kita jumpai di youtube.**
**Aku tumbuh kecil dalam masa yang boleh di bilang masa yang penuh ketegangan, karena pada masa itu kami di Aceh mengalami masa konflik sering terjadi kontak senjata.**
**Aku tidak pernah faham kenapa itu terjadi, yang ku tau itulah masa aku aku bermain lumpur bebas seolah tanpa dosa.**
**Namun masa kecilku sejenak berubah menjadi masa yang tertekan dengan rasa takut.**
**Di malam hari kami tidak bisa pergi mengaji karena ada operasi dalam Desa.**
**Jangan tanyakan apa yang terjadi bila malam tiba, kampung kami berubah seakan tiada penghuni bahkan mengaji di rumah saja tidak ada yang bersuara besar, apalagi suara televisi tidak akan kita jumpai di sini.**
**Saat itulah sosok ibu berubah menjadi guru ngaji bagi kami, walau aku masih kecil terkadang aku bisa melihat kepanikan dimata ibu.**
**Tapi ibu tetap menyemangati kami dari suara lentuman-lentuman yang memekakkan telinga.**
**Ibu juga berpulang kerahmatullah saat ketakutan itu masih menyelimuti kami.**
**Bagiku ibu hanya berpindah tempat saja.**
**Tidak banyak waktu yang ku habiskan bersama ibu, hanya sepuluh tahun saja. Tapi sampai saat ini ibu masih ada di hatiku walau bayangan wajahnya seakan samar-samar di ingatan.**
**Tidak ada foto ibu.**
**Belum seperti sekarang banyak yang terekam dan tersimpan, tapi ibu bagiku tetap tersimpan dalam setiap doaku.</div>**
**By @midiagam**
![IMG20200611181929.jpg](https://cdn.steemitimages.com/DQmNZoW5mgwd78LpPJZXgtN6erqvCtTL4bY7d52WrYSzFFu/IMG20200611181929.jpg)