<p><div class="text-justify">Syedara loen meutuwah, meubahgia, asoe syurga mandum. Saat ini banyak anak muda, bahkan orang dewasa, yang menunjukkan eksistensinya mencetak prestasi, melalui berbagai kreasi, dan juga inovasi. Mulai dari dunia seni, menulis, fotografi, membuat cerita fiksi, hingga menjadi musisi. Bahkan ada yang ikut serta mewarnai dunia usaha. Lalu harus bagaimana ketika ada anggapan, bahwa kita bisa apa di era generation Z saat ini ?<hr> ![image](https://img.esteem.ws/dd9gf26k63.jpg)<hr>[Source](https://goo.gl/images/DX673R)
Ya, jadi kalau saya perhatikan, informasi ini sekarang semakin lama, semakin murah. Jadi kalau saya perhatikan, awalnya dunia kita di buat sangat vertikal, yang sudah mulai lebih awal memiliki suatu keunggulan, atau keuntungan yang jauh lebih besar, daripada yang mulai belakangan. Informasi semakin murah, internet semakin cepat. Setiap orang saat ini bisa menjadi *Youtuber,* setiap orang bisa menciptakan sebuah produk di *Instagram*, atau sosial media lainnya. Artinya ada satu kesempatan yang luar biasa.
Berbeda mungkin dengan 5 atau 10 tahun yang lalu, ketika orang yang sudah mulai duluan, punya gelar yang tinggi, orang yang punya latar belakang yang kaya, mereka adalah orang-orang yang di untungkan. Tapi saat ini, dengan era yang sudah *horizontal*, semua dari kita punya kesempatan yang sama. Karena kita sebagai anak muda, dan tidak menutup kemungkinan, kita juga sebagai Steemian, itu bisa jadi agen perubahan khususnya bagi Indonesia.
Karena saya melihat generasi generation Z itu, mereka punya energi, punya talenta, mereka juga punya kreativitas yang luar biasa. Nah kenapa saya berani bilang seperti itu ? Karena saya sudah melihat buktinya. Steemit banyak melahirkan penulis-penulis berbakat, yang mungkin awalnya malas menulis, tapi rasa malas itu lenyap seketika, setelah bergabung di Steemit, mereka jadi rajin dan semangat untuk menulis.<hr> ![image](https://img.esteem.ws/1pmxse1vlo.jpg)<hr>[Source](
https://goo.gl/images/b1pRL3)
Ya, jadi kalau saya katakan, selamat datang di era generation Z. Jadi kalau saya perhatikan, orang yang lahir mungkin saat ini berusia 40 tahun, mereka saya sebut dengan generation X. Generation X adalah, generasi yang menciptakan, yang saya sebut dengan *wackman*, personal komputer.
Kemudian orang yang sukses pada generation X, adalah orang yang memiliki satu generalisasi, mereka mampu mengerjakan banyak hal sekaligus. Misalkan dokter umum, mereka dapat mengerjakan atau mengobati begitu banyaknya pasien. Jadi kalau perhatikan saat ini, kita merupakan generation Z, yang mungkin saat ini berusia 28 sampai 35 tahun. Nah generation Z, agak berbeda, untuk kita bisa sukses di generation Z, kita bukan hanya memiliki yang namanya generalisasi, tetapi kita juga spesialisasi. Maksud saya adalah, apa yang menjadi spesialisasi atau *skill* kita. Apakah kita seorang penyair, penulis, photography, dan sebagainya.
Kita perhatikan spesialisasi kita, apakah di bidang memotret *sunset*, apakah di bidang penulis yang mengkritik kinerja pemerintah, atau melawan ketidakadilan di negeri ini dengan cara menulis, ada juga yang mengembangkan *skillnya* lewat syair dengan, kata-katanya yang anggun untuk menjebak incarannya, sehingga dia jadi klepek-klepek, ketika membaca untaian kata-kata yang tersusun indah, nan cantik. Yang akhirnya di kirimkan untuk sang pujaan, yang posisinya jauh di mata, dekat di hati.
Jadi yang pertama, kita perlu yang namanya generalisasi, tapi kalau kita generation Y, kita perlu spesialisasi. Tapi kalau kita adalah generation Z, atau biasa saya sebut generasi kreatif, kita perlu yang namanya kolaborasi.<hr> ![image](https://img.esteem.ws/3uzwbmzfct.jpg)<hr>[Source](https://goo.gl/images/AvyCNo)
Kenapa saya katakan kolaborasi ? Anda sebagai generation Z harus ingat bahwa, ide sangatlah murah, eksekusilah yang mahal. Hampir semua yang terjadi, atau yang sudah di ciptakan saat ini, di dunia ini, sudah di ciptakan oleh generasi-generasi terdahulu kita. Ya, generasi-generasi terdahulu sudah mulai menciptakan hampir tidak ada hal yang baru, yang bisa kita ciptakan. Sekarang tugas kita adalah, bukan menciptakan ide baru, tapi tugas kita adalah, kita memodifikasi, kita menambahkan, membuatnya lebih murah, membuatnya lebih efisien, membuatnya lebih baik. Inilah tugas dari generation Z. Anda tanya ke saya misalnya :
>"*Darimana kita harus memulai untuk menciptakan sebuah ide, dimana kita bisa berkolaborasi dengan begitu banyaknya ide-ide lain*" ?
# Saya akan jawab seperti ini :
>"*Kita bisa mulai dari keresahan kita. Keresahan terhadap misalkan macet, kemudian kita lihat ada lagi ojek online, taxi online. Mereka muncul karena menjawab keresahan-keresahan, ada baiknya kita mencoba mencari apa keresahan-keresahan yang kira-kira, sangat meresahkan kita, dan coba berikan solusinya. Dan pastikan ide anda membuat lebih cepat, lebih baik, lebih murah*".
Jadi menurut saya, pengetahuan tanpa imajinasi bukanlah apa-apa, kalau sekarang saya lihat justru yang kurang di Indonesia, itu adalah mengembangkan daya khayalan, atau imajinasi, terutama untuk generasi generation Z. Padahal imajinasi itu tanpa batas. Pesan saya untuk generasi-generasi generation Z adalah, apapun yang ingin kamu khayalkan, ingin kamu jadikan nyata, selesaikan, nggak usah nunggu *perfectnya*. Selesaikan ❗ nggak perfect, nggak apa-apa, yang penting selesai itu. Kita harus membebaskan pikiran-pikiran kita dari batasan berkarya, berimajinasi, berkhayal.
Dan yang kedua kita juga harus berani mencoba, nggak ada salahnya, jangan takut di tertawakan orang, karena itu bagian dari proses penyempurnaan. Dan yang ketiga, yang paling penting, bukan hanya berkhayal, bukan hanya berani mencoba, tapi juga bisa menyelesaikan. Jadi nggak perlu tunggu sampai sempurna, tapi selesaikan sebisa mungkin, seadanya, baru kemudian di sempurnakan, sempurna dalam proses. Itu saja dari saya, semoga bermanfa'at.💫
~*Keep Writing*~
![image](https://img.esteem.ws/a5k7lz87zl.jpg)
**Salam Sahabat Inspiratif**