<center>![IMG_20180419_205328.jpg](https://steemitimages.com/DQmdNs8JKBorxRAeV76jXzsSwev8rJNQy7hHuBMNPDJtKsJ/IMG_20180419_205328.jpg)</center>

Sekitar tahun 2015 yang lalu, aku tak ingat pasti hari apa dan tanggal berapa, bulan saja sudah terlupakan di ingatan ku. Mungkin ini gara-gara asik memikirkan dia yang tak pernah memikirkan diriku. CedihLiWak! 

Kali ini aku, aku mau berbagi pengalaman pertama kalinya ke Sabang dengan mengendarai Vespa, beberapa ribu hari yang lalu. Walaupun sekarang sudah pernah 6 kali naik Vespa kesana, tetap perjalanan perdana yang paling mengesankan. Perjalan paling Uyeee lah pokoknya! 

<center>![IMG_20180419_204832.jpg](https://steemitimages.com/DQmZW3oKDHMKsvHeBo5u5amsKfozufkdjUX33sSZq7rcoaP/IMG_20180419_204832.jpg)</center>

Saat itu, Yhollandha Hutbri Oktamirani, dia seorang wanita berjenis kelamin perempuan, kakak-kakak yang sudah ku anggap sebagai kakakku, sekarang dia sudah menikah. Ditambah dengan dua anak manusia yang memiliki nama tubuhnya Hendra dan Aulia, mengajak kami untuk touring ke Sabang dengan motor Vespa. Tanpa pikir-pikir, aku mengiyakannya.

Bersama tiga anak manusia yang telah ku sebutkan namanya tadi, pergilah aku jalan-jalan naik Vespa ke Sabang untuk pertama kalinya dalam hidupku, waktu itu. Walaupun aku perdana menyeberang dari Ulee Lheu, Banda Aceh ke Sabang, di sepanjang jalan aku selalu didepan seolah-olah aku tahu jalan, padahal tempe, bukan tahu. Tahu bulat, sebulat adek itu! 

<center>![IMG_20180419_204903.jpg](https://steemitimages.com/DQmZD4QoU7fLw7Yqx5TKRLus9inpJLp7acnXq4xmsSKQcdN/IMG_20180419_204903.jpg)</center>

Aku, saat itu memang benar-benar tidak tau rute jalan di Kota Sabang, baik itu jalan Kota maupun desa-desa. Setelah menempuh perjalanan darat dari Sigli ke Banda Aceh sekitar 2 jam lebih 60 menit, lalu kami menyebrang ke Sabang dengan menggunakan Kapal KMP BRR selama lebih kurang 1 jam 45 menit.

Hari pertama sampai ke Pulau Weh, kami langsung menuju tujuan utama, yaitu ke Nol Kilometer Indonesia. Walaupun jam sudah menunjukkan pukul 17:30 Waktu Indonesia bagian Kota Sabang, kami tetap memaksa diri untuk mengendarai Vespa ke ujung pulau itu. Rute jalan yang kami lewati sangat mengerikan, ditambah lagi hari mulai gelap, dan lampu Vespa juga tak begitu terang. Sama halnya dengan masa lalu hidupku yang gelap itu. 

<center>![IMG_20180419_204849.jpg](https://steemitimages.com/DQmXEJ6EY74fLWHh1z2L6thJnr31cR9zZqJ4NUpaeEeee2f/IMG_20180419_204849.jpg)</center>

Sakit, sekitar 10 menit lagi hampir tiba di tugu titik Nol Kilometer Indonesia, kami mengalami sedikit musibah kecelakaan, yang 99,9% nya adalah akibat kesalahan kami sendiri. Tak mungkin kami menyalahkan Vespa ataupun jalan yang banyak tikungan tanjakan serta banyak monyet-monyet yang memanggil di pinggir jalan.

Setelah kejadian itu, kami semuanya duduk kesakitan, sambil memegang luka merintih kesakitan, serta melihat Vespa yang juga mengalami luka ringan. Ingin menghubungi teman-teman *Bikers* yang ada di Kota Sabang, untuk meminta bantuan. Namun, semua handphone genggam kami padam karena tak ada baterai yang tersisa. Maka, gara-gara semua handphone kami mati, jelas cerita ini tak bisa kulanjutkan, karena tak bisa ku ketik lagi kan hp udah mati :D Semoga hati kamu tak mati! Love you :*
 <hr>


<center>![IMG_20180414_003438.jpg](https://steemitimages.com/DQmbabh7tZHgu9xfAZERvmHeMxT41cC9K16z7xJwUU4ZxMU/IMG_20180414_003438.jpg)</center>

# Sekedar pemberitahuan untuk teman-teman steemian Indonesia, kita sudah memiliki witness dengan nama akun @akmalz, mari sama-sama kita dukung, dengan melakukan vote for witness @akmalz. Teman-teman bisa langsung akses ke https://steemit.com/~witnesses.

<hr>

## Terima kasih telah membaca ketikan ini, semoga kalian membacanya dengan penuh kesabaran. Salam hangat dari saya @rastaufik10! 

<center>![IMG-20180309-WA0049.jpg](https://steemitimages.com/DQmSKB94uqVmk2XDWtZMK7G7xMT4ajS2KYAwKynrNr22YUU/IMG-20180309-WA0049.jpg)</center>

<center>https://steemitimages.com/DQmPYgPAdvBaagASJ35Q7b43jeBPh1pgXiFfQSDyZpGw57T/gif-ras.gif</center>