![image](https://img.esteem.ws/o66qnfh6x2.jpg)

**INSPIRASI PAGI:**

Pagi ini tanggal 10 maret 2018, alhamdulillah kita masih diberikan kesehatan dan umur panjang oleh ALLAH. Saya @teungkuzur mencoba memberikan suatu tulisan untuk kita baca bersama sambil menikmati kopi pagi. 

**SAHABAT STEMIANS**

Sekarang banyak sekali orang yang cepat emosi, mudah marah dengan sebab atau tanpa sebab. Apa yang dia dapatkan? Ada yang melampiaskannya pada dirinya sendiri, pada orang lain, sahabatnya, kadang bahkan keluarganya sendiri. 

Orang yang sedang emosi, energi negatif akan mudah sekali menular pada sekitarnya, atau bisa disebut terpancing emosi. Coba kita lihat di medoa sosial, ketika ada seseorang yang menulis komentar buruk, maka akan muncul 100 komentar buruk lain dibawahnya, perkataan yang buruk banyak sekali ditanggapi dengan perkataan yang buruk pula, kenapa ini terjadi? Karena yang membacapun tersalut emosinya, semakin dikomen dengan perkataan buruk semakin panjanglah perdebatan maka semakin banyak orang yang marah akibat dari satu orang. 

Kalian tidak bosan dengan perselisihan dan emosi yang kalian kedepankan? Katanya mau hidup damai, suka cita, tenang dan bersemangat, namun sifat amarah ada disetiap hidup kita. 

**SAHABAT STEMIANS**
 ![image](https://img.esteem.ws/9364e7v5fq.jpg)

Pernah suatu hari ada seorang pemuda yang ugal-ugalan membawa motornya dijalan raya, tanpa sengaja dia menyenggol sebuah becak dayung, dia menghentikan motornya dan menghampiri sipemilik becak. Saya melihat rawut wajahnya yang sudah dipompa dengan energi amarahnya, dari sejauh empat meter dia sudah memaki-maki pemilik becak dengan kata-kata cacian dan makian bahkan sempat di ancam mau dipenjarakan, padahal yang salah pemuda ini sendiri karena ugal-ugalan di jalan raya. 

Sang pemilik becak hanya mendengarkan dengan sabar dan tenang, tanpa membalasnya dengan cacian. 
Akhirnya merasa capek pemuda tersebut berhenti memaki. Setelah si pemuda tersebut selesai meluapkan amarahnya, pemilik becak mulai bertanya, "hai anak muda, jika seseorang memberimu roti, dan kamu tidak menerimanya, lalu milik siapakah roti itu?" 
“Dengan bengisnya dan sok pintar si pemuda  menjawab, ya tentu saja tetap menjadi milik si pemberi,” kata pemuda itu.

“Maka begitu pula dengan kata-kata kasar dan amarahmu,” timpal pemilik becak. “Aku tidak mau menerimanya, jadi itu tetap milikmu.”
“Aku malah mengkhawatirkan kamu hai anak muda harus menanggung akibatnya, sebab amarah,cacian dan makian hanya membuahkan penderitaanpada diri kita sendiri. Sama seperti orang yang ingin meludahi langit untuk mengotorinya. Ludahnya hanya akan jatuh mengotori wajahnya sendiri, ” jelas si pemilik becak tersebut.

Pemuda tersebut hanya terdiam dan merasa sangat malu, dia meminta maaf lalu segera pergi. 

**SAHABAT STEMIANS**

Semua keputusan ada ditangan kita, apakah kita ingin hidup terus menerus dalam kemarahan yang beralasan atau tidak? Tidak ada efek yang baik dari kebencian dan kemaran. Maka,,,, bunuhlah pelan sifat emosi tersebut sampai dia benar-benar tidak ada lagi. 

SEMOGA TULISAN INI BERMANFAAT BUAT KITA SEMUA. 

JANGAN LUPA DI **UPVOTE**. 
BERIKAN **KOMENTAR**NYA PADA TULISAN INI. 
KALAU MEMANG BERMANFAAT ADA BAIKNYA DI **RESTEEM**. 
SEMOGA MENJADI SAHABAT
**FOLLOW** SAYA **@teungkuzur**