[source](https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcR0S3n_C-zukCjQOKzO0kiDSmUvjEbtPrA_HjrqhYT2Ds6jdlm2)
Kita semua telah mendengar dari kakek nenek kita tentang perjuangan yang mereka lakukan dalam hidup mereka dan juga tentang pengorbanan yang mereka lakukan dalam memperjuangkan Negeri ini dahulu kala. Dan ketika kita mendengar cerita mereka, kita merasa gelisah. Ini karena kita tidak dapat mencerna tingkat kesabaran yang mereka miliki dan ketenangan yang mereka rasakan meskipun terlepas dari semua kesulitan hidup yang mereka alami.
[source](https://www.hidayatullah.com/files/bfi_thumb/gal724923582-2xoca7tahvmpuftrnkpt6o.jpg)
Disini saya tidak ingin membahas kisah perjuangan nenek moyang kita, tapi saya ingin menuliskan tentang tingkat kesabaran dalam kesulitan yang di hadapi
Jadi, mari kita bicara tentang masa sekarang - Apakah mungkin sekarang bagi siapa pun yang ada di Bumi untuk mencocokkan standar mereka?
Saat bertanya kepada saya, jawaban saya adalah tidak lengkap.
Iya, kita seharusnya berkaca dari nenek moyang kita dari tingkat kesabaran yang mereka miliki dalam menghadapi kesulitan di masa itu, mereka terus bersabar untuk meraih kesuksesan dan semua itu telah kita rasakan hari ini berkat perjuangan nenek moyang kita yang sabar.
Namun, yang di sayangkan saat ini berbanding balik dengan kisah nenek moyang kita, bahwa orang-orang saat ini menjadi sangat putus asa. Mereka menginginkan segalanya dalam rentang waktu yang sangat singkat dan mereka juga tidak ingin melakukan upaya yang relevan untuk itu. Atau saya katakan, mereka cenderung makan sendok. Orang saat ini memiliki perasaan rendah diri dalam skala besar. Dan perasaan itu benar-benar menghancurkan mereka. Ini mengalihkan perhatian orang-orang dari arah yang mereka tuju. Orang kemudian mencari jalan pintas untuk menjadi lebih sukses dalam hidup. Jalan pintas yang mereka adopsi dapat membantu mereka dalam jangka pendek tetapi menghancurkan masa depan mereka dan mereka bahkan tidak menyadarinya.
Jadi, meskipun meniru orang lain atau merasa rendah diri, orang harus memimpin masa depan mereka ke arah yang mereka pilih sendiri. Hanya itu yang akan berhasil untuk mereka. Orang-orang sebelumnya biasanya memiliki kesabaran dalam skala besar, dan masih mengigat jati diri. Tetapi sekarang, banyak hal telah berubah. Seseorang menginginkan semua yang dimiliki orang lain. Dan dia lupa bahwa takdir mungkin memiliki rencana yang lebih baik untuknya dan jika tidak, dia dapat mengubah masa depannya dengan tekad, dedikasi, perjuangan, dan kerja keras.
[source](https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTMd2denDCKwPXZhokOOsclIZgS1g4iH7vFUNbHruRXdciqkQ7yhw)
Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa hari ini ada begitu banyak ketidaksabaran di dunia?
Saat Anda bertanya kepada saya, saya akan mengatakan bahwa itu semua karena ambisi yang besar dan tingkat kerakusan yang sangant melekat dalan kehidupan orang di zaman ini. Dan orang-orang saat ini begitu asyik dengan kehidupan kerja mereka sehingga mereka lupa hidup untuk diri mereka sendiri. Sebagian besar orang mengikuti jadwal yang sama secara teratur dan tidak meninggalkan satu kesempatan pun untuk keluar dari kehidupan sibuk mereka. Dan setelah hal yang sibuk ini, ada hal lain yang membuat orang tidak sabar dan itu adalah teknologi saat ini yang serba praktis tidak seperti dulu kala.
Teknologi telah berkembang dan berkembang lebih cepat. Itu telah membuat segalanya lebih mudah dari sebelumnya. Orang-orang merasa senang dengan pencapaian kecil dalam hidup dan itu menghentikan mereka dari bermimpi besar dan cukup berkontribusi bagi kehidupan dan bangsa mereka. Dan percayalah, ini adalah masalah yang sangat besar karena merusak masa depan kaum muda di negara ini dengan sangat cepat. Ini perlu diperbaiki segera sebelum masalahnya memburuk.
Demikian postingan singkat ini saya tuangkan, semoga bermafaat.
***Thank you very much for @melinda010100 and @khanza.aulia, Who always supports me all this time
And I hope it's useful and I'll add a motivation from @kus-knee ***"Let's Succeed Together!"*** Let's grow together with mutual support []***
> Saya sadar sebagai manusia biasa yang tidak dapat menghindar dari segala bentuk kesalahan, tentu artikel ini sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu saya minta maaf jika ada kesalahan dalam kata-kata maupun dalam susunan artikel ini.
Saya sangat berharap masukan dan motivasi dari teman-teman Steemian untuk berbagi pengalaman.
**Salam hangat untuk Guru,dan Motivator saya **@arafatnur dan @mariska.lubis
**Lhokseumawe, 7 Apr 2019**
<marquee direction="left" scrollamount="2" align="center">
**>Thanks for visiting and interesting comments->**
By: @wiralhokseumawe</marquee>