![IMG_20210607_105918_058.jpg](https://cdn.steemitimages.com/DQmbW2hKRyPjxEtFgAjM4TrBnTZmXCKPFZKQFXgfUwvT5Kr/IMG_20210607_105918_058.jpg)

Catatan Pasca Vaksinasi
-------

Saya sebenarnya tak begitu bergairah dengan program vaksinasi covid-19.  Alasannya,  sdh ada inhibitor alami yang sering saya baca.Oh ya, kemarin akun FB saya dibaned selama 2 hari gara-gara upload video testimoni seseorang terpapar covid, yang kembali menjadi negatif setelah mengkonsumsi makanan inhibitor covid-19.

Alasan kedua, vaksin covid tidak memberikan imunitas jangka panjang. Sama seperti vaksin flu, vaksin covid-19 hanya akan memberikan imunitas paling banter 1 tahun. Beda dengan vaksin folio, cacar, campak yang memberikan imunitas seumur hidup.

Namun sebagai guru, saya dikenakan aturan wajib ikut vaksinasi  terkait pembelajaran luring dan rencana pengajaran secara luring mulai semester depan. Bisa saja saya menolak, tetapi ketika nanti kelas luring berlangsung, kemudian ada siswa yang terpapar covid-19, masalah akan jadi panjang. Saya bisa saja menjadi tersangka, sebagai  OTG akibat belum ikut program vaksinasi. Maka ketimbang terjadi  masalah di kemudian hari, saya ikut vaksin saja.

![IMG_20210607_101721_287.jpg](https://cdn.steemitimages.com/DQmNRm358nLNGYXpwPUg9KroLcJDVRuMh2PcgkdYVquVnAH/IMG_20210607_101721_287.jpg)

Vaksinasi pertama berlangsung hari senin 1 Minggu lalu. Alhamdulillah, setelah vaksinasi pertama, praktis tidak ada efek samping berarti. Kondisi kesehatan pra-vaksinasi, fit.
Ketika screening jelang vaksinasi, saya ditanya sama dokter, apakah bapak sehat?
Saya jawab, saya merasa nggreges, kemungkinan  masuk angin. Kemudian suhu tubuh diukur dengan thermometer tembak. "36,5 derajat Pak. Aman", kata dokter.

Sehari setelah vaksinasi nggreges nggak hilang-hilang. Persendian mulai terasa kaku di seluruh tubuh. Hari rabu 2 hari setelah vaksinasi, dari leher sebelah kanan, pangkal lengan kanan hingga ujung jari terasa sakit banget. Bahkan untuk berwudhu saja kesulitan. Tangan kanan kalau diangkat jadi terasa nyeri sekali. Saya minum paracetamol untuk mengurangi nyeri tersebut.

![IMG_20210601_170430_373.jpg](https://cdn.steemitimages.com/DQmZ3a4FVP8sGm5tRPAak1UgVXdqcejAnFzAJowiui7evD3/IMG_20210601_170430_373.jpg)

![IMG_20210601_151639_689.jpg](https://cdn.steemitimages.com/DQmchXeLckeSMhSEfqJkf15uFhU87fyTEgYMfXdb8RVCPUc/IMG_20210601_151639_689.jpg)

Hari Sabtu kemarin, saya ada undangan untuk menghadiri acara di bener meriah Karena jalan menuju bener meriah medannya sulit, saya ambil alih kemudi. Saya belum bisa mempercayakan kemudi ke teman  karena jam terbang sebagai driver yang masih beberapa bulan. Ketika ditanyai  istri dari kawan saya apa cukup kuat pegang setir, saya jawab, sehat, nggak usah khawatir. 

Untuk perjalanan pulang, ambil jalan memutar  bireun dan di setirin sama kewan.Ketika saya duduk sebagai penumpang, saya baru sadar kenyerian tidak main-main. Hanya melewati jalan bergelombang saja, sdh mampu membuat kesakitan yang sangat.

Pagi ini, nyeri di pangkal lengan kanan dan leher belum juga mereda. Kalau ruku' dan sujud ketika sholat harus pelan-pelan, agar tidak muncul kenyerian yang sangat. Begitu juga kalau dari duduk kemudian berdiri, harus hati-hati banget.

Saya tidak tahu kenapa terjadi reaksi negatif yang  demikian, padahal yang divaksin pangkal lengan sebelah kiri, tetapi yang terdampak malah bagian kanan, dari leher, pangkal lengan kanan hingga jari-jemari. Kalau akibat salah tidur kok rasanya  juga nggak, karena saya tak terbiasa tidur miring.

![IMG-20210607-WA0010.jpg](https://cdn.steemitimages.com/DQmSBjkbeNnCUMB3uY4cj6CYmHqUdud2cY6T6w7E45h6YqJ/IMG-20210607-WA0010.jpg)

Namun andaikata nyeri di leher dan  pangkal lengan karena vaksin, saya juga tidak bisa memastikan. Butuh treatment medis yang banyak dan  teliti untuk sampai pada kesimpulan bahwa kenyerian tubuh di bagian kanan akibat vaksinasi. Kalau saya ambil kesimpulan sendiri tanpa didukung data medis pemeriksan pasca vaksinasi, saya bisa diperkarakan. Dan saya nggak mau itu terjadi.

Namun kalau boleh berpesan buat  sahabat semua yang mau ikut program vaksinasi, jangan mau divaksin kalau sampe tidak sehat dan fit betul. Kalau sahabat merasa masuk angin, nggreges dan lain-lain, mending tunda dulu sampai benar-benar sahabat merasa fit. Yang tahu sahabat benar-benar fit atau tidak, nggreges atau tidak, masuk angin atau tidak, itu sahabat sendiri, karena sahabat yang merasakan. 

Seperti kasus saya, masuk angin itu gejala non-medis, sehingga tidak didefinisikan. Tidak ada sakit namanya masuk angin. Dokter hanya menyimpulkan dan membuat diagnosa dari gejala yang diukur. Pada kasus saya, meskipun saya bilang nggreges, tetapi karena rekord suhu tubuh masih 36,5 C, ya disimpulkan sehat.