Lubang Dada [5] by masriadi

View this thread on steempeak.com
· @masriadi ·
$1.02
Lubang Dada [5]
***
![dimas nyanyi (1).jpeg](https://cdn.steemitimages.com/DQmRFov9e85igyPD2NdfRnBnXSwGdvctpcxXSiXPqcSFMcY/dimas%20nyanyi%20(1).jpeg)

Setelah bercerita, Adong minta ditemani buang air besar, lalu meminta cucunya mengelap sekujur tubuh dengan kain basah. Bahkan sempat berwudhu. Dari kejauhan terdengar suara azan mendayu pelan. Menyusup ke dinding putih kamar rumah sakit itu. 

Adong meminta berganti pakaian, memakai sarung dan menutup sekujur tubuhnya dengan kain batik panjang. Tubuhnya dingin bak tersiram es batu. Sulit digerakkan. Sang cucu menekan bel panggilan dokter di samping kanan ranjang itu. Dipeluknya tubuh ringkih di depannya.

“Jangan memelukku. Aku mau shalat dulu. Tak usah khawatir begitu,” katanya sembari mendekap tangan ke atas perut. Tubuhnya terbaring terlihat sangat lemah. Namun, matanya mengisyaratkan dirinya kuat. Menahan penyakit dari yang disebut lubang dada, rasa sakit dari punggung menembus ke dada. Bahkan tanpa meringis sedikit pun.

Sang cucu mengecilkan suara televisi yang sedang menyiarkan berita pencalonan Jokowi dan Prabowo sebagai kontestan dalam pemilihan presiden tahun depan. Siaran itu mengulas sepak terjang kedua tokoh yang akan menjadi pemimpin negeri ini. 

Di sampingnya, Adong terlihat khusuk sembari bibirnya lamat-lamat mengucapkan ayat-ayat suci.

“Sekarang telepon Pamanmu. Bilang bawa mobil datang kemari. Aku mau istirahat dulu.”

Sejurus kemudian dokter yang dipanggil datang bersama dua perawat. Matanya dilapisi lensa minus tebal berupaya jeli melihat urat nadi Adong. Tangannya menggoyang-goyang tubuh wanita itu. Di samping kamar, mesin penanda detak jantung tak lagi gergelombang. Hanya rata dalam satu baris lurus. 

Seulas senyum masih terlihat dibibir Adong, seakan senyum bahagia mendengar cerita lucu dari putra bungsunya. Sang dokter membisikan sesuatu pada dua perawat. Mereka bergegas keluar. 

Tak lama kemudian Paman datang tergopoh-gopoh masih sempat tersenyum lalu tiba-tiba tegang.  Bulingan jernih menetes pelan dipipinya. Baru kali ini paman menangis sepanjang hidupnya. 

Biasanya selalu riang, layaknya Adong. Bahkan dunia perang pun adalah hiburan tersendiri bagi kedua ibu-anak itu. Dunia sudah penuh masalah, jangan lagi menambah masalah dan memebebani diri. Bumi menjadi tempat persinggahan untuk berbuat baik dan berbahagia. 

“Adong telah meninggalkan kita.  Pergi ke alam sana. Innalillahi wainnalillahi rajiun.”

>Masriadi Sambo

***
![MASRIADI.gif](https://cdn.steemitimages.com/DQmQ3ybs2gGsucBL3kPr5tLCWAi1cGQhtSfYMK7vAeeMcDA/MASRIADI.gif)
👍  , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,
properties (23)
post_id65,000,919
authormasriadi
permlinklubang-dada-5
categoryindonesia
json_metadata{"app":"steemit\/0.1","image":["https:\/\/cdn.steemitimages.com\/DQmRFov9e85igyPD2NdfRnBnXSwGdvctpcxXSiXPqcSFMcY\/dimas%20nyanyi%20(1).jpeg"],"format":"markdown","tags":["indonesia","garudakita","life","blog","story"]}
created2018-10-27 07:27:00
last_update2018-10-27 07:27:00
depth0
children0
net_rshares886,181,595,305
last_payout2018-11-03 07:27:00
cashout_time1969-12-31 23:59:59
total_payout_value0.791 SBD
curator_payout_value0.227 SBD
pending_payout_value0.000 SBD
promoted0.000 SBD
body_length2,536
author_reputation9,380,418,666,398
root_title"Lubang Dada [5]"
beneficiaries[]
max_accepted_payout1,000,000.000 SBD
percent_steem_dollars10,000
author_curate_reward""
vote details (51)