<p><div class="text-justify"><strong>Kondisi yang paling sering saya alami saat mau memulai menulis adalah ketiadaan ide. Tulis... hapus. Tulis... Tulis... hapus. Selain diri saya sendiri, saya meyakini ada pengalaman serupa yang juga pernah dialami oleh banyak orang di luar sana. Akan tetapi, jika tetap mau berusaha mencari ide agar bisa tetap menulis, usaha inilah yang belum tentu semua orang mau melakukannya.</strong>
<p><center><center><img class="alignnone size-full wp-image-148 aligncenter" src="https://munawarpasilhok87.000webhostapp.com/wp-content/uploads/2018/07/ide.jpg" alt="" width="536" height="378" /></center><br/><a href="https://goo.gl/images/yn3LJm"><em>Sumber gambar</em></a></center></p>
<strong>Lantas apa yang saya lakukan untuk menemukan sebuah ide? Yang pertama sekali saya lakukan adalah "memaksakan diri" untuk menemukan ide. Memaksakan diri disini bukan dalam artian terpaksa atau dipaksa, karena secara substansinya bisa berbeda. Memaksakan diri di sini berangkat dari sebuah kesadaran untuk menuju kepada pencapaiaan individual yang sudah dicita-citakan oleh pribadi yang bersangkutan. Meski pada awalnya akan terasa begitu sulit dan bahkan hari-harinya akan terbebani, namun itulah salah satu jalan untuk menemukan kemudahan dan kenyamanan.</strong></div></p>

<p><div class="text-justify"><strong>Terkadang, seseorang rela menghabiskan waktunya berjam-jam hanya untuk membaca berbagai buku/artikel, menonton, pergi jalan-jalan, dan berdiskusi dengan setiap orang yang ia jumpai, yang tujuan akhirnya adalah untuk menemukan ide.</strong>
<center><center><img class="alignnone size-full wp-image-149 aligncenter" src="https://munawarpasilhok87.000webhostapp.com/wp-content/uploads/2018/07/ide-itu-mata-uangmu.jpg" alt="" width="670" height="335" /></center><br/><a href="https://goo.gl/images/Sc9E3D"><em>Sumber gambar</em></a></center></p>
<strong>Bukankah begitu banyak tips yang menawarkan kita tentang <em>"Cara Mudah Menuliskan Ide"</em>! Yang jadi Pertanyaan sekarang, apakah sesederhana dan segampang itu untuk menemukan ide yang kemudian menuliskannya seperti yang sudah tersaji seperti sekarang ini? Tentu tidak sesederhana dan segampang yang terucap. Andai hal itu merupakan sebuah pekerjaan yang gampang, maka sungguh semua orang akan melakukannya. Jika kita mau bertanya pada setiap orang yang kita jumpai, maka tidak mengherankan rata-rata semua orang akan memberi jawaban yang sama bahwa ini merupakan pekerjaan yang sangat sulit. Dan bisa dipastikan, untuk bisa ia dapatkan ide dan dituliskannya <em>"Cara Mudah Mendapatkan Ide"</em> itu pun sulitnya setengah mati.</strong>

<p><div class="text-justify"><strong>Jika hampir semua orang bersepakat bahwa ini adalah sebuah pekerjaan yang sulit, lalu mengapa juga orang-orang tertentu mau membebani dirinya untuk melakukan hal tersebut? Mereka itulah yang kita sebut sebagai orang-orang yang bersedia mewakafkan dirinya untuk melampaui kesulitan. Motivasinya bisa beragam; bagi seorang wartawan, menulis merupakan sebuah tuntutan pekerjaan. Bagi seorang Stemian, menulis bisa jadi karena ingin meraup keuntungan dengan mendapatkan reward dollar, dan bagi sebagaian yang lain motivasinya bisa karena apa saja. Tidak ada yang salah dengan semua itu. Sampai disini kita bisa menarik kesimpulan bahwa, untuk mengapai sebuah kemudahan dan mendapatkan kenyamanan, harus dilaluinya lewat kesulitan-kesulitan dan memikul beban.</strong>
<h2>Kita mungkin bisa dengan mudah menemukan ide, dan juga secara gampang bisa mengutarakan ide. Namun, untuk meramunya menjadi sebuah ide baru, ide bagus, atau ide cemerlang dalam bentuk sebuah tulisan, barulah keadaan berubah menjadi gamang.</h2>
<center><center><img class="alignnone size-full wp-image-150 aligncenter" src="https://munawarpasilhok87.000webhostapp.com/wp-content/uploads/2018/07/Ide-Menulis-Artikel.jpg" alt="" width="566" height="316" /></center><br/><a href="https://goo.gl/images/1eCzmF"><em>Sumber gambar</em></a></center></p>
<strong>Terus terang, ketika saya menuliskan konten ini, saya juga berada dalam kondisi sedang kokosong ide. Akan tetapi karena saya mengamini sebuah kalimat "Mengutarakan kondisi yang lagi kosong ide juga sebut sebagai sebuah ide" maka saya pun termotivasi untuk menuliskannnya. Ibarat seorang wartawan yang lagi mencari sebuah berita, narasumber yang diwawancari tidak mau memberi tanggapan apa-apa. Diamnya narasumber pada saat diwawancarai itupun bisa dijadikan sebuah berita.</strong>
<h2>Yang namanya ide, tidak harus spektakuler. Karena faktanya, tidak semua orang menginginkan ide yang bombastis maupun fantastis dari kita. Terkadang, yang remeh-temeh justru lebih populer dan bahkan disebut sebagai sebuah ide yang brillian. Maka tulis... tulis... dan tulislah...</h2></div></p>

<center><strong>Created By: @munawar87 / Munawar Iskandar</strong></center></p>
<center><em>Fasiliator Pemberdayaan Masyarakat</em></center></p>


<hr />

<center><img class="alignnone size-large wp-image-11 aligncenter" src="https://munawarpasilhok87.000webhostapp.com/wp-content/uploads/2018/06/KSI-Pidie-1024x428.jpg" alt="" width="1024" height="428" /></center><br/><br /><center><hr/><em>Posted from my blog with <a href='https://wordpress.org/plugins/steempress/'>SteemPress</a> : https://munawarpasilhok87.000webhostapp.com/2018/07/temukan-cara-agar-tetap-bisa-menulis-meski-sedang-kosong-ide</em><hr/></center>