<div class="text-justify">Hai sahabat steemian apa kabarnya, hari sabtu ini, semoga akhir pekan yang menyenangkan, harapan saya demikian dan semuanya sehat wal'afiat tanpa kurang apapun.</div>
<br>

<div class="text-justify">Sahabat steemian, berbicara budaya, maka kita berbicara identitas suatu suku atau bangsa yang didalam budaya tersebut terkandung nilai-nilai adat-istiadat, nilai seni dan nilai-nilai kearifan lokal lainnya yang melekat dalam budaya. Semakin maju peradaban suatu bangsa, karena suatu bangsa tersebut mempunyai nilai budaya yang terus dilestarikan dan dikembangkan. Lihat saja bagaimana kebudayaan di Daerah Bali, dengan kebudayaan dan adat-istiadat mereka yang bersatu dengan agama mereka telah membuat bali dikenal dan merupakan suatu daerah walaupun tanpa otonomi khusus mampu mempertahankan identitas mereka. Hal ini karena para pelaku kebijakan adat-istiadat dan masyarakatnya selalu memegang teguh dan melestarikan budaya mereka sendiri, sehingga nampaklah identitas mereka yang tersohor sampai  sudut-sudut daera di dunia.</div>
<br>
<div class="text-justify">Berbicara daerah kita sendiri, Aceh mempunyai otonomi khusus bidang Pendidikan, Kebudayaan dan Agama, namun sungguh sangat berbeda kenyataan di lingkungan kita sendiri, masyarakat sudah terlibas oleh pengaruh era globalisasi, kita sering melupakan identitas kita sendiri sebagai suatu Daerah yang mempuyai Keistimewaan Khusus di Republik ini, Sejarah yang membuktikan bahwa Aceh sudah dikenal sejak masa Kekhalifahan terakhir di Turki. Banyak generasi kita melupakan budaya kita sendiri, contoh kecil dari segi berpakaian. </div>
<hr>
<center>https://steemitimages.com/DQmU3DRbucT1GSrA9zzMarywtBBNk4kDyRtSWopXStpfssJ/WhatsApp%20Image%202017-10-14%20at%2017.13.53.jpeg</center>
<hr>
<center><sup>Siswa Berlatih Menggunakan Rapai, Sebagai wujud melestarikan budaya</sup></center>
<hr>
<div class="text-justify">Kita selaku masyarakat yang mempunyai identitas dan dikenal akan kebudayaan dan keistimewaan kita, harusnya tetap menjaga adat-istiadat dan budaya kita yang menyatu dengan nilai-nilai hukum islam. Jika daerah lain bisa, kenapa kita daerah aceh tidak, memang sejarah kelam perang saudara, perang mencari keadilan dan berbagai konflik telah membuat masyarakat kita kehilangan ruang dalam mengembangkan dan melestarikan kebudayaan kita sendiri. Di tambah lagi musibah tsunami aceh tahun 2004, semakin menambah daftar hilangnya arsip kebudayaan kita. </div>
<br>
<div class="text-justify">Namun hal yang paling penting adalah kesadaran kita untuk melestarikan kebudayaan dan adat-istiadat kita terutama bagi generasi muda penerus bangsa, mengenalkan mereka akan sejarah dan kebudayaan kita akan membuat mereka menyadari dan memiliki keteguhan hati, tentang siapakah kita. Salah satu dari sedikit kegiatan yang dapat kita kembangkan untuk melestarikan kebudayaan adalah dimulai dari dunia pendidikan, baik kampus, sekolah, linkungan pendidikan formal dan informal.</div>
<hr>
<center> https://steemitimages.com/DQmRtJ12YgxJcWhgX912wyBScc511R9ri9euZ99YBYgBGHb/WhatsApp%20Image%202017-10-14%20at%2017.18.05.jpeg</center>
<hr>
<center><sup>Siswa Berlatih Tarian Saman, sebagai wujud kecintaan dan melestarikan budaya Aceh</sup></center>
<hr>
<div class="text-justify">Dulu Sultan Iskandar Muda rela Menghukum Putra Mahkota kesayangannya yaitu Meurah Pupok dengan hukuman  mati dengan pedang Sang Ayahanda Sang Sultan Iskandar Muda, Hal ini karena menurut Sultan mengatakan bahwa Gadoeuh Aneuk Meupat Jrat Gadoeh Adat Hana Pat Tamita, artinya Kehilangan Anak akan jelas kuburannya dan hilangnya budaya tidak dapat dicari. Sultan Iskandar Muda rela untuk menghukum anaknya sendiri untuk mempertahankan hukum, adat-istiadat dan kebudayaan Aceh pada saat itu, kesalahan anaknya harus dihukum sesuai adat-istiadat dan budaya hukum yang berlaku. Kehilangan budaya sama saja seperti hilangnya identitas diri. </div>
<br>
<div class="text-justify">Lingkungan pendidikan dapat menjadi tempat dalam melestarikan kebudayaan, seperti memberikan pelajaran muatan lokal tentang seni musik dan seni tari daerah, jika kita tidak menjaga budaya kita sendiri, lalu siapa lagi yang akan menjaganya, kegiatan-kegiatan positif yang bertema kebudayaan, dan pameran-pameran budaya akan semakin mengenalkan budaya kita kepada masyarakat. Pemerintah juga harus ikut berperan dalam mengambil kebijakan dan menentukan aturan sehingga budaya dan adat-istiadat kita dapat bertahan, contohnya kewajiban memakai pakaian adat pada satu hari kerja dilingkungan pemerintah, hal ini akan memberikan nilai keanekaragaman yang semakin memperkuat dalam melestarikan kebudayaan kita.</div>
<br>
<div class="text-justify">Demikian sedikit tulisan menjaga budaya kita ini, semoga kita selalu dapat menjadi bagian dari orang yang selalu menjaga dan melestarikan kebudayaan kita, sehingga budaya kita tidak tergilas pengaruh era informasi digital dan globalisasi teknologi. Semoga bermanfaat</div> 


<center><h5>Salam Aneuk Nanggroe Sukses untuk Semuanya dan Salam Komunitas Steemit Indonesia</h5></center>
<hr>
https://img.esteem.ws/4c9unyi8zy.jpg
<hr>
https://steemitimages.com/DQmd7MJAqckFtFkbXPA7kHkytjDQwhRs9AAjdcDt6EMQN4r/Steemit%20Indo.JPG
<hr>