![](https://steemitimages.com/DQmQD6uCme18DLF41HLS7Y26LWRHxmWkVFmz1ii882DYMy2/gambar.png)

DALAM waktu lebih dari 100 hari, begitu banyak hal yang telah diperoleh di Steemit. Pertemanan baru, semangat baru untuk menulis, penghasilan baru, pengetahun baru tentang platform media sosial Steemit, tentang apa itu blockchain, tentang bitcoin dan banyak lagi hal lainnya.

Inilah dunia Steemit, dunia baru dalam kehidupan saya dalam tempo 102 hari terakhir. Bila saya bandingkan dengan masa keatifan saya di platform media sosial yang lain sebelumnya, apa yang saya dapat di sana dalam kurun waktu yang begitu panjang, sungguh tidak sebanding. 

Di Steemit, meski baru berjalan tiga bulan lebih sedikit, saya benar-benar merasakan hal yang sama sekali tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Saya sudah menggunakan jaringan internet ini sejak tahun 1997. Boleh dibilang saat itu untuk Provinsi Aceh, masih sangat terbatas. Di salah satu perusahaan vital nasional yang berurusan dengan pencairan gas alam, saya mengenali internet.

![](https://steemitimages.com/DQmb81zp9BLQoLiEKfVsEQMX5QNq9LLkQ6xQtF4ogydYtKi/gambar.png)

Saya masih ingat, email pun masih satu dua yang mencantumkannya di kartu nama. Karena internet memang belum menyebar luas di tengah masyarakat Aceh. Saya sendiri memiliki email pertama dengan alamat zxbakri@hotmail.com. Email itu terus saya gunakan hingga kini. Menyelamatkan email ini lebih pada nilai sejarah, sebagai ‘gerbang’ saya berinteraksi dengan luar ketika itu. Sedangkan untuk kegiatan sehari-hari sejak Google dan pelayanan mereka menjadi booming saya juga meninggalkan email Yahoo dan Hotmail dan beralih ke Gmail.

![](https://steemitimages.com/DQmShA9cyBNNDXVPyrxZ9riAT4jZWkHkAerQd4Qd7Pz83Hp/gambar.png)

Dengan email ini saya mendaftar ke pelbagai akun media sosial yang ada. Meski sudah tidak remaja lagi, namun soal semangat berinteraksi melalui media sosial saya terbilang lumayan. Mulai dari hi5, twitter, facebook, path, pinterest, tumblr, linked, instagram, line, whatsapp, telegram, youtube, dan beragam media sosial lainnya saya punya dan lumayan aktif.
Nah tapi semua itu, kini hanya jadi koleksi. Tinggal beberapa aplikasi komunikasi saja serta instagram dan path yang saya masih jalankan. Selebihnya waktu saya habiskan untuk Steemit. Media sosial lain saya anggap hanya sebagai saluran untuk ‘leha-leha’ namun tidak memberikan outcome dan income seperti di Steemit.

![](https://steemitimages.com/DQma5aUn5HWfxGNqDnL8HwrFiytkZV4wtdHXwzGmubTZFTC/gambar.png)

Saya berharap, di tengah lonjakan pengguna Steemit di Indonesia, kekompakan para Stemians yang selama ini telah terjalin indah dalam Komunitas Steemit Indonesia (KSI) bisa terus terajut. Sehingga suasana kebersamaan akan semakin terasa dan akan semakin membuat kita nyaman berada dalam lingkungan komunitas yang besar ini.

![](https://steemitimages.com/DQmSNuSAzHZKcdnvsTiESNRBwMThqwHYSmLkyWVsV6cmqDU/gambar.png)

Kepada teman-teman yang telah ‘menggiring’ saya untuk berada dalam dunia baru dan komunitas besar ini, hanya bisa saya haturkan terima kasih. Untuk dua curator Indonesia, saya juga berterima kasih atas dukungan yang diberikan.


Setelah ini, upaya untuk memperkenalkan Steemit kepada mahasiswa, teman dan lingkungan tempat tinggal pun akan semakin giat. Karena setidaknya, sudah ada hasil yang bisa dijadikan bukti pada mereka, bahwa dunia Steemit memang benar-benar berbeda dengan dunia medsos yang lama.

Salam KSI.

@zainalbakri



![20170819_005750_20170821003828371.jpg](https://steemitimages.com/DQmdSrPeJozC5Pvg4JWgpPuuYb5HL4DrUR7iqauBUrVQafT/20170819_005750_20170821003828371.jpg)
This logo created by @fahmidamti

<center>![DQmNuF3L71zzxAyJB7Lk37yBqjBRo2uafTAudFDLzsoRV5L.gif](https://steemitimages.com/DQmNuF3L71zzxAyJB7Lk37yBqjBRo2uafTAudFDLzsoRV5L/DQmNuF3L71zzxAyJB7Lk37yBqjBRo2uafTAudFDLzsoRV5L.gif)</center>


![DQmdy894DcogtngawSwt793j7Q6c4J9Kbo3fGeuw5owgJgJ.jpg](https://steemitimages.com/DQmVgU5KDFePfD8XVEL8VWMx4CsMsoeg9K1g2kHNU28Wp5g/DQmdy894DcogtngawSwt793j7Q6c4J9Kbo3fGeuw5owgJgJ.jpg)