<div class="text-justify">
## <center>This post is set 100% power up to support community and steem price in the market, and I encourage all of my friends to think little bit more about the long term sustainability of the community and the steemit platform</center>
<hr>
Sabtu yang juga biasa, ya seperti biasa ngopi pagi hingga siang, sambil membuat laporan dan perencanaan serta mencari supplier yang sesuai dengan kebutuhan. Pagi ini perencanaannya adalah memasak mesin pompa air di Keude Aceh dan menyelesaikan jaringan air bersih Keude Aceh.
Aku menyelesaikan semua perencanaan kerja pada jam 6.30 dan langsung mengirimnya ke Kantor Banda Aceh, dan nanti akan dibalas setelah direview. Selanutnya adalah menunggu kokok ayam yang ke 1001 yang menandakan warkop TerminalTOR sudah terbuka dan menyajikan kopi pagi yang lezatnya bikin kepala kucing geleng-geleng
Aku keluar dari kamar keramat dengan mata merah dan rambut acak adul seperti pertapa gua tengkorak. Langsung ke kamar mandi yang gak pernah mandi, dan tidak gosok gigi. Keluar dari kamar mandi langsung menuju terminal terpadu Pidie Jaya untuk menikmati segelas atau dua tiga gelas kopi pagi ini.
*4 orang pembesar steemsea yang sedang sibuk dengan bisnisnya masing-masing, sedang aku hanya sebagai tukang foto. Semalam aku sudah menyerahkan mandat kekuasaan tertinggi kepala Preman Pidie Jaya kepada @nazarul, mengingat masa pensiunku sudah dekat*
Selesai acara ngopi bareng, aku kembali ke bilik keramat dan melaksanakan sholat dhuhur sebelum belanja kebutuhan kerja dan bergerak ke Samalanga untuk menyelesaikan pemasangan kabel dan pompa air di tempat pencucian umum Keude Aceh. Semua urutan pekerjaan sudah hampir selesai dan akan diserah terimakan dalam minggu ini. Selain pemasangan pompa air hari ini pembersihan sumur yang sumbat juga akan dilakukan secara bersamaan di Kuede Aceh.
Sudah berulang kali bang Basri Menelpon dan memintaku untuk datang melihat hasil pembersihan yang telah dilakukan oleh team mereka. Terakhir telepon bang Basri aku angkat saat sudah mendekati Samalanga, aku hanya memberitahukan jika 10 menit lagi tiba di lokasi.
Mereka sudah lebih dahulu makan siang bersama sebelum aku tiba di lokasi, dan aku membatalkan membeli mereka nasi dan air minum karena aku anggap mereka sudah makan dan minum, gak mungkin makan tapi gak minum kan gaess.
*Aku masih memeriksa air yang dipompa dari sumur untuk memastikan tingkat endapan dengan metoda sederahan ini, dan hasilnya air memang sudah bersih dan saatnya memasang pompa secara permanen*
Selesai rangkaian pembersihan sumur, kami bersiap untuk memasang pompa air dan jaringan pemipaan dari sumur ke pompa air yang dipasang di dalam box beton untuk menghindari pencurian dan gangguan lainnya. Untuk semata-mata demi kenyamanan dan keamanan penggunaan tempat pencucian umum ini dalam jangka waktu panjang.
Pompa air sumur dangkal ini sebenarnya sangat gampang untuk instalasinya karena memang disertai oleh buku petunjuk pemasangan hingga instalasi listriknya. Aku dibantu oleh bang Basri dan anggotanya untuk memasang mesin pompa serta jaringan pemipaan dari dalam sumur hingga disambungkan kedalam jaringan air tempat pencucian umum ini.
*Jaringan air dari sumur bor sudah terpasang ke pompa dan dialirkan ke tempat pencucian umum*
Emak-emak yang akan mencuci besok hari pasti akan sangat senang kerena telah mendapatkan air yang melimpah langsung mengalir ke ember cucian, begitulah yang terlintas dalam benakku. Aku memperhatikan air yang jernih keluar darikran jaringan pencucian umum ini. Aku menikmati keberhasilan kerja ini sambil menarik pelan polusi paru-paru dari sebatang gudang garam merah. Kelupaskan polusi kecil ke angkasa dan terus memperhatikan gerakan air yang sedang di coba oleh bang Basri dan kawannya.
*Air sudah mengalir dari kran di jaringan tempat pencucian umum Keude Aceh*
Setelah memastikan semua jaringan air berfung, aku bergegas memasang jaringan listrik secara permanen untuk memastika sambungan selesai sebelum magrib. Tidak makan waktu lama sebenarnya untuk memasang kabel jaringan listrik ini. Dalam waktu satu jam semua jaringan selesai dipasang dan siap di ui coba. Percobaan pertama, mesin hidup sempurna dan air kembali mengalir dengan baik. Aku biarkan mesin hidup dan aku melaksanakan sholat magrib. Selesai sholat magrib ketika berniar hendak membereskan barang-barang kerja, aku memeriksa sekali lagi mesin pompa yang kutinggalkan dalam kondisi hidup. Dan telah berpulang ke alam baka, airpun sudah berhenti mengalir. Aku memeriksa kabel-kabel dan semua sambungan, terakhir aku memeriksa fasa dengan menggunakan tespen, dan terlihat api di kedua kabelnya, ini menandakan jika sirkuit dalam mesin pompa sudah terbakar, mungkin saja ada lelehan air yang menyebabkan short circuit, dan ternyata circuit brakernya tidak berfungsi dengan baik.
Kesal dan kecewa, tapi hari sudah malam, dan dalam kondisi kelelahan gini aku memutuskan untuk menjumpai Nazarul, tahukan kalian jika Nazarul akan memberikan wejangan dahsyatnya kepadaku untuk segera minum kopi? dan itulah Nazarul dengan gaya mbah dukun yang tidak mandi selama seminggu.
*Seperti yang saya katakan, saya terhibur dengan menularnya ilmu tidak mandi selama seminggu kepada kedua petinggi SteemSEA, dan @anroja pun sudah mulai terbiasa dengan tidak mengganti baju 3 hari sekali*
Selasai menikmati kopi di terminaltor, aku bergerak ke bilik keramat untuk beristirahat dan jam sudah menunjukkan angka 23.30 saat aku tiba di bilik keramat kesayangan.
Sekian ceritaku hari ini. Terimakasih kepada semua rekan-rekan yang membaca dan mendukung postingan saya ini.
Terimakasih juga kepada
@steemcurator08
@steemcurator01
@steemcurator02
@steemitblog yang selalu mendukung postingan yang berkualitas di komunitas ini
This post is #steemexclusive and 100 persent power up
Salam Kompak Selalu
El-Nailul
</div>